Aku duduk di ruang tamu bersama calon mertua laki-laki. Suasana tegang. Ini momen aku mengungkapkan maksud dan tujuanku datang ke Surabaya dan Gresik.
Selesai solat Zuhur, aku berdoa dengan khusu’. Aku memantapkan diri berani mengungkapkan isi hati pada calon mertua bahwa aku ingin melamar anaknya sebagai pendamping hidupku.
Keputusan yang sangat berani, meski aku hanya dalam waktu singkat bertemu Andin dan keluarganya. Hanya 3 hari. Insya Allah, 3 hari untuk selamanya.
Beberapa teman sempat bertanya padaku. Bagaimana bisa merasakan bahwa “Nah ini dia jodohku?” dan bagaimana teori menentukan jodoh dalam 5 menit? Kali ini aku akan ulangi lagi cerita prosesnya.