Menjemput Jodoh

“Semua karena blog”, atau “akibat ngeblog”, atau “ngeblog membawa berkah”. Aku menuliskan cerita ini di atas travel Daytrans, pagi hari pukul 6 pagi, dalam perjalanan ke Bandung untuk “honeymoon” bersama seorang perempuan cantik jelita, berjilbab pink, pemilik senyum yang selalu menaklukkan hatiku kapanpun, dimanapun. Perempuan itu tepat ada di samping kananku, mengapit erat lengan kananku, seolah ia tak mau melepaskanku barang sejenak. Ya, dialah perempuan impian yang aku cari selama ini. Istriku!

Aku akhirnya menemukan jodoh berkat ngeblog di ujung tahun 2011. Ya, itulahkeuntungan ngeblog. Bisa jadi menentukan peta dan jalan hidup seseorang, tanpa diduga dan disangka-sangka.

Berdua Denganmu

Sejak pulang umroh bulan April 2011, aku bertekad untuk konsisten ngeblog, sembari mengembangkan apa yang paling berkenan di hati. Apakah saat itu aku sudah berpikir akan dampak yang akan dicapai? Tidak! Aku hanya punya keyakinan, jika menulis konsisten dengan ide dan kualitas yang ok, maka hal ini (blog ini) akan melahirkan “sesuatu”. “Sesuatu” yang bermanfaat tidak hanya bagi diriku, tapi juga orang lain.

Kembali ke masalah blog dan jodoh.

Bagi Anda para pembaca blogku, yang belum bertemu jodohnya, ada baiknya memperbanyak doa, mengupayakan aksi nyata. Jika belum punya pasangan, maka carilah. Caranya? Bisa cari dari lingkungan dekat Anda, bisa juga dari dunia maya. Anda yang laki-laki, silahkan berani aksi. Jika bertemu perempuan yang sesuai dengan kualifikasi Anda sejak lama, maka segera beraksi! GPL (Gak Pake Lama). Semua perempuan butuh kepastian berbalut keberanian.

Bagi Anda perempuan yang belum punya pasangan, perbanyak juga doa agar segera dipertemukan dengan jodohnya. Tentu doa tanpa usaha = 0 (zero). Anda juga harus beraksi. Tidak perlu mengejar laki-laki yang Anda inginkan. Cukup, bukakan jalan, beri clue, dan gali “jalan” yang menggiring si laki-laki hebat menemukan Anda. Jadi, harap dicatat, tak perlu” mengejar”. Cukup buat mereka (laki-laki) menemukanmu. (Enak jadi perempuan dapat keistimewaan seperti ini  Hehehhe).

Ada banyak keuntungan ngeblog. Aku bersyukur atas konsistensi tiap minggu menuliskan 1 artikel bermutu, untuk disajikan bagi pembaca setia blogku. Buktinya sudah jelas. Blog ini dibaca lebih dari 4390 kali pageviews di bulan desember 2011. Jumlah pengunjung bulanan tertinggi sejak aku ngeblog secara terbuka mulai 19 Juni 2011. Total pengunjung selama 7 bulan ini adalah 19.510. Banyak pertanyaan yang kritis, tajam, dan juga kadang menimbulkan inspirasi tersendiri bagiku. Aku berusaha memotret, apa yang tak terlihat oleh orang lain. Dari kacamata seorang Adlil Umarat, program analyst sebuah tv swasta, yang gemar mengamati dan menulis.

My Blog Stat

Berkat ngeblog, temanku bertambah banyak. Tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Ada yang dari Belanda, Inggris, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan lain-lain. Muncul banyak ide, bisa beramal lewat inspirasi, menggerakkan orang lain menjadi lebih baik, jadi cv, merangsang budaya membaca, dan yang paling penting adalah mampu “mendatangkan” istri dari blog.

Ngemeng-ngemeng soal jodoh, nah, aku punya cerita seru soal petualangan pribadi mencari cinta sejati (jodoh) lewat blog. Aku biasanya mempromosikan blogku ke teman sesama facebookers jika ada waktu luang. Nah, suatu siang bolong di hari puasa lalu bulan Agustus 2011, terjadilah momen yang menggerakkan hati ini menuju pelaminan lewat percakapan singkat di fb.

Me: “Mampir ke blog aku ya, http://www.umarat.wordpress.com”
Jodohku: “Ya nanti aku mampir,” jawabnya.

Obrolan kami mengalir begitu saja. Ia adalah adik kelasku saat MTs dan SMA. Dulu hanya kenal sepintas lalu saja. Tidak dekat. Obrolan ringan kami berlanjut pada penggalian aktivitas dan kesibukan saat ini, hingga berujung pada percakapan mengenai umroh. Kebetulan aku dan jodohku itu sama-sama baru pulang umroh. Aku berangkat umroh sendiri, sementara ia bersama keluarganya beberapa bulan setelahku.

Me: “Saat umroh doa apa?”
Jodohku: “Ya minta jodoh, minta apa gitu macam-macam”
Me: “Ke Jabal Rahmah ga?”
Jodohku: “Iya, ke sana juga”
Me: “Emang belum ada jodoh?”
Jodohku: “Belum.”
Me: “Lho, kenapa belum?” (Ini pertanyaan paling bodoh sedunia yang pernah aku lontarkan).
Jodohku: “Ya belum ada aja. Emang kenapa? Kakak sendiri kenapa belum nikah?”
Me: “Hehehehehe. Belum ada yang pas aja.”
Jodohku: “Kakak kan di sana (RCTI) banyak cewek-cewek cantik. Tinggal pilih satu kok susah?”
Me: “Kriteria yang dicari belum ada di sini.”
Jodohku: “Emang kayak apa pengennya?”
Me: “Pinter, keibuan, lembut, berjilbab, bla bla bla…”
Jodohku: “Oooo…”
Me: “Emang adek carinya yang kayak gimana?”
Jodohku: “Emang kenapa? Mau nyariin ya?”
Me: “Hehehe.”
Jodohku: “Yang ga ngerokok. Kakak ngerokok ga?”
Me: “Nggak. Di tempat kerjaku waktu seleksi ditanyain ngerokok atau nggak. Kalau ngerokok ga lolos. Soalnya kata bosku, orang ngerokok nanti akan korupsi waktu keluar ruangan untuk sekadar ngerokok. Ya bisa 10 menitan sendiri satu batang. Itu hanya di departemen aku doank.”
Jodohku: “Ooooo.”
Me: “Emang cari yang kayak gimana?”
Jodohku: “Yang bertanggung jawab dunia-akhirat.”
Aku hentikan pengetikan di chatting. Mikir agak lama beberapa menit sebelum lanjut lagi, untuk kemudian mengambil keputusan cepat.
…………………..
Me: “Ya udah dek, sama aku aja…..”
Jodohku: “Hah? Kok mendadak?”

Me: “Nggak mendadak kok.”

Jawaban “nggak mendadak kok” itu bukan tanpa alasan. Sejak bertemu pas SMA dulu, mataku memang sudah nyangkut padanya. Aku mulai jatuh hati padanya sejak Ospek dulu. Aku memang diplot jadi kakak galak. Semua peserta ospek memilihku menjadi kakak tergalak di akhir ospek. Aku selalu memarahi mereka yang terlambat, tidak disiplin, dan sebagainya. Meski tugasku “marah-marah”, namun begitu lihat wajah perempuan kecil imut dari Gresik (baca: jodohku), rasanya lumer. Hati meleleh. Tapi perasaan itu aku simpan dalam hati saja.

Kolegaku–Mona Anggiani–yang penasaran dengan jodohku yang satu SMA pun bertanya, “Emang dulu elo ga naksir dia sejak SMA Ad?” Aku pun membalas begini, “Naksir sih enggak mbak Mon. Tapi ngiler mah iya.” Tapi, karena waktu itu ia dekat dengan laki-laki lain, maka aku pun terpaksa terima keadaan. Sebelumnya, beberapa kali aku ajak ngobrol, ternyata masih belum nyambung dengannya. Mungkin masih ada efek “kakak tergalak” yang menghambat chemistry ku dengan dirinya saat SMA dulu. Hehehe. Nyari pembenaran.

Tapi setelah nikah, aku tanya dia, dia membuat pengakuan mengejutkan. Sebenarnya ia juga suka aku dulu pas SMA. Pengalaman aku panggil dan ajak ngobrol beberapa kali ternyata berkesan sekali buatnya. Ternyata ia perlahan mengubah persepsi terhadapku, “Ternyata kak Aad ga galak lho?”. Sudah ada bibit perasaan suka, ia juga menyimpannya, sama sepertiku. Namun tak diungkapkan. Atau belum sempat diungkapkan. Perasaan sukanya ternyata baru tumbuh saat 1 dekade kami terpisah.

Mari lanjut cerita percakapan kami di dunia maya.

Jodohku: “Kakak nggak takut, aku sekarang sudah berubah, ndak kayak dulu. Kan dah lama ga ketemu”
Me: “Emangnya sekarang kamu udah jadi zombie? Udah berubah?”
Jodohku: “Ya nggak. Aku sekarang ndut lho…”
Me: “Ya nggak apa-apa. Ga masalah buatku”
Jodohku: “Ok. Tapi jangan buru-buru ya kak. Kita jalani aja dulu pelan-pelan. Biar natural aja”
Me: “Ya, ok.”

Akhirnya kami chatting beberapa kali. Kebetulan aku udah pakai hp android waktu itu. Jadi ya bisa online 24 jam. Lalu hubungan kami berlanjut ke skype-an. Beberapa kali sukses, namun lebih sering bermasalah skypenya. Lalu kami beralih ke YM. Beberapa kali sempat lancar, namun tak jarang koneksinya ngadat. Videonya ada, suaranya ndak ada. Hanya ada teks dan gambar.

Setelah beberapa minggu, adek bertanya, “Kok ndak pernah telpon?”
Aku jawab, “Ngapain? Nelpon itu buat hal-hal yang penting doank. Emergency.”
“Ga apa-apa. Pengen denger suaranya aja,” ujarnya.

Awalnya aku tak mau menelpon. Tapi akhirnya luluh juga karena si adek minta dibangunin pagi-pagi. Akhirnya aku telpon juga. Ia kaget. “Katanya nggak mau telpon, tapi malah nelpon.” Kadang, perempuan selalu suka kejutan. Ketika ia merasa si laki-laki mampu memberikan apa yang ia tak biasa lakukan, itu akan jadi nilai lebih di matanya. Tips ini terbukti berhasil buat kasusku. Karena wanita ingin dimengerti (keinginannya) oleh laki-laki. Begitu kurang lebih lirik lagu Ada Band. Termasuk, jika ia ingin ditelpon. Do it guys! Nelpon doang ga susah. Ga repot.

Saat nelpon, si adek bilang suaraku aneh. Entah darimana anehnya. Mungkin karena subuh-subuh suaraku belum fit, masih suara bantal makanya aneh. Setelah itu, aku jadi ketagihan menelponnya. Biar hemat, si adek (jodohku) beli kartu simpati biar sesama provider lebih super ngirit. Awalnya ia sempat gonta ganti nomor, numpang pakai nomor simpati saudaranya, sepupunya, mamanya, tantenya. Sampai bingung nge-save ini nomor siapa aja.

Akhirnya kami saling telpon dan berujung pada pertukaran CV. Mengapa tukaran CV segala? Jujur, aku tak tahu kondisi dan profil jodohku itu saat itu seperti apa orangnya. Apa saja yang sudah ia lakukan selama 9.5 tahun tak ketemu denganku. Akhirnya pilihan meminta CV adalah hal paling aneh tapi harus kulakukan. “Kayak lamaran kerja aja,” ungkapnya bingung. Aku yang tak tahu harus cari data tentang dia dimana, hanya bisa memberi alasan sekenanya saja.

Kalau untuk informasi diriku gampang. Aku minta jodohku membaca semua tulisanku di blog sampai khatam. Kira-kira, begitulah cara pandangku menghadapi hidup. Bisa tercermin dari tulisanku di blog. Aku juga mengirimkan CV-ku padanya.
Hp Android Hilang

Cinta itu pasti melewati cobaan. Kadang kondisi kita bisa saja tak bagus. Seperti kasus kehilangan hp android yang baru aku beli 1 bulan. Hpku hilang saat beli oleh-oleh untuk ponakan jelang mudik lebaran.

Awalnya aku tanya jodohku, apa kira-kira hadiah buat ponakan yang cocok. Ia memberi beberapa saran. Aku senang mendengarnya. Akhirnya aku foto pakai Android barang pilihanku. Tanpa diduga, hp tersebut hilang. Entah lupa aku taruh di sekitar ATM atau bagaimana. Si adek menenangkan diriku. Dia santai sekali. Saat itu aku masih menerka-nerka, sikap santainya itu apa karena ia kebanyakan duit, atau karena karakternya yang tenang menghadapi masalah, entahlah. Namun belakangan aku tahu bahwa ia tipe yang santai menghadapi masalah seberat apapun. Itu yang membuat aku jatuh cinta padanya. Love you dear.

Sebelum hp Android hilang, aku ingat pernah marah pertama kali padanya. Jujur, aku trauma berhubungan dengan orang sensi (super sensitif). Si adek marah-marah ga jelas hanya karena aku sms tidak secara komplit dan dia baru baca sepotong, lalu mendadak marah. Miskomunikasilah intinya.

Kami saling tukar visi misi hidup, cara pandang dalam berumah tangga. Ada movie days, ada diskusi dan presentasi sebelum nonton. Ini seperti public speaking. Ada juga obrolan ringan dan serius sebelum bobo. Aku selipkan keinginan rahasia yang aku idam-idamkan sejak lama. Ternyata semua keinginan dan mimpi-mimpiku connected dengan pemikirannya.

Kami saling telpon sepanjang 1.5 bulan. Si adek sudah nanya-nanya, kapan mau ke Gresik. Lama-lama jengah ditagih kapan ke Gresik. Gak pake lama (GPL), setelah lebaran, langsung beli tiket online. Tapi aku sempat ngerjain dulu. Karena aku bilang cutinya sudah habis hingga akhir tahun. Adek shock. Ternyata dulu ia trauma pernah diperlakukan seperti itu oleh laki-laki lain. Sudah chatting lama jarak jauh, tapi orangnya ga mau datang ke Gresik. Wajar saja. Untungnya aku bukan tipe pria seperti itu. Makanya aku ingin sekali memberi bukti padanya. Tapi saat ngerjain, lumayan seru. Bisa bikin orang lain dag dig dug. Aku memberi dia opsi tiket murah meriah yang tersedia di online. Kita mengatur bagaimana enaknya jadwal acaranya nanti ketika ketemu. Ini lebih seperti diskusi mengatur jadwal liburan luar kota yang seru. Aku begitu menikmati prosesnya.

Lalu mengapa harus ketemu? Kenapa aku harus ke Gresik? Kenapa ndak lewat online saja? Nah, ini pertanyaan bagus. Tujuanku bertemu dengan jodohku adalah memastikan apakah ada chemistry diantara kami. Petuah temanku, Mukhlason, “pastikan diantara kalian ada strumnya.” Aku sepakat dengannya.

Semua hal sudah aku jelaskan. Visi misi hidupku sudah diterima olehnya. Proposal berkeluargaku juga sudah cocok. Apalagi yang kurang? Ya chemistry itu doank yang belum ada. Aku ingat lagi, temanku Raka Widasmara, hanya butuh 5 menit untuk memutuskan apakah akan menikahi pasangannya atau tidak. Biar keren, aku juga mau praktekin hal serupa. Aku ingin praktekin memilih hanya dalam 5 menit terkait jodoh ini. Ini hanya soal apakah ada strum atau tidak. Harusnya sih mudah. Tidak usah dipersulit.

Pasca lebaran, aku berusaha mencari jadwal piket kantor hari Sabtu, agar bisa hari Jumat depannya libur. Akhirnya ketemu jadwalnya. Dua minggu pasca lebaran aku pun terbang ke Surabaya. Surabaya, I’m coming.

Terbang ke Surabaya

Pagi hari sudah bangun pukul 4.00. Mandi lalu sholat subuh, dan berangkat. Cari-cari taksi kok jarang ya? Mulai khawatir. Akhirnya ketemu juga taksi. Aku memilih lewat tol lingkar luar Barat. Jaraknya lebih dekat, dan sepi. Jadi bebas macet. Aku baru berangkat pukul 04.45 dari kos. Sesampainya di Bandara Soetta, kaget bukan kepalang. Antrian orang yang berangkat pagi benar-benar berjubel, karena harga tiketnya lebih murah. Persis sama seperti keadaan saat aku pulang lebaran dulu. Alamak. Parah betul. Aku terpaksa ngantri lama. Pukul 05.20 aku berhasil lolos masuk melewati X-Ray check point. Setelah antri sekitar 10 menit, aku kaget bukan main. Ternyata, jadwal check in ku sudah ditutup oleh Sriwijaya.

Kena Extra Charge

Aku protes ke petugas chec- in Sriwijaya. Mereka mengaku sudah memanggil-manggil untuk jurusan Surabaya. Ketika aku minta solusi, petugasnya dengan semena-mena mengatakan, TIDAK BISA! Artinya, ia menyuruhku beli tiket baru. Aku mengatakan, sudah datang jam 5.20 dan terjebak antri di depan yang sangat panjang. Sementara sistem check-in Sriwijaya tidak memperhitungkan kemacetan antrian itu. Persis seperti saat lebaran. Sistem itu kan yang membuat manusia. Lalu mengapa tidak bisa diubah saat ada kondisi yang tak normal? Begitu pikirku dalam hati.

Aku ngotot minta solusi yang bijak dari petugas lain. Syukurlah, ada petugas lain yang lebih solutif. Ia mengatakan, bisa pindah flight agak siang, tapi kena charge. Ndak apa-apalah. Ini lebih solutif daripada petugas sebelumnya yang belagu, ngomong nggak mau lihat mataku, dan sampai sekarang, aku masih ingat sketsa wajahnya, yang rasanya mau aku tonjok aja kecongkakannya.

Parahnya, menurut asumsiku, kok malah merasa penutupan jadwal check in yang tak kompromistis itu bisa jadi sebagai modus operandi airline mencari uang ekstra ya. Masalahnya, yang terkena dampak kemacetan antrian di X-Ray, tak hanya aku seorang. Ada banyak orang di pesawat yang sama, yang terkena keterlambatan check in. Ada yang serombongan, ada pula yang lansia, ada juga businessman. Nasib kami sama, dan saling cerita satu dengan lainnya. Ketika puasa dulu, aku naik Batavia, ndak seketat ini. Lima belas menit jelang terbang, masih bisa masuk karena memang load penumpang sangat banyak di bandara. Padahal aku sama-sama ndak membawa barang di bagasi. Hanya badan seorang saja.

Akhirnya aku bayar extra Rp 267.000. Tapi keberangkatan diundur jadi jam 11.30. Waktu itu sedih sekali. Sempat merasa, kok jalan ke Surabaya tersendat begini? Ini pertanda cobaan atau rintangan? Ada-ada aja. Tapi aku tetap optimis karena ditelpon jodohku. Aku ditenangkan olehnya. Padahal yang aku tahu, dia sudah bela-belain bangun subuh hari, bikin nasi goreng udang untuk sarapanku nanti sesampainya di Surabaya. So sweet banget. Aku tahu dia tidak bisa masak sebelumnya. Tapi dia paksakan, belajar ke Mbak Ana dan teman-teman adeknya, Ulin.

Biar tidak rugi hanya kegiatan berkunjung ke Surabaya dan Gresik, aku punya ide memberikan pelatihan menulis untuk alumni Insan Cendekia di Surabaya. Awalnya tempatnya masih kebingungan. Tapi akhirnya diputuskan di rumah Jodohku di Surabaya, plus aku meminjam LCD proyektor milik papanya. Tujuan bikin pelatihan menulis, selain untuk menyalurkan passion di bidang mengajar serta menulis, aku juga ingin dapat pahala. Jadi kunjungan ke Surabaya dan Gresik, selain menjemput jodoh, juga mencari pahala berlipat dengan mengajar. Sekali dayung, dua ribu pulau terlampaui. 

Ketika sampai di bandara Juanda Surabaya, aku panik. Namun, aku ingat kembali rumusan dari Raka, hanya butuh 5 menit untuk menetapkan hati, Either you take it or leave it! It refers to the chance to decide something important in your life.

She Drive Me Crazy

Awalnya aku lebih banyak diam saat bertemu jodohku di bandara Juanda. Aku sebenarnya panik, gugup, dan grogi. Ketemu orang cantik, dijemput di Bandara Juanda, dan disetirin pula. Gimana ga gugup? Biasanya kan si cowoknya yang nyetir. Saking gugupnya, aku lupa menukarkan uang riyal di Money Changer di bandara. Padahal aku sudah ingat-ingat betul sebelumnya. Uang di rekeningku mutlak sedang habis. Palingan hanya ada Rp 100.000-an. Tak bisa bayar penginapan dan akomodasi lainnya. Aku mulai panik. Sesampai di Surabaya sudah agak sore. Money Changer sudah pada tutup. Aku coba bikin pengakuan ke jodohku. Aku sebenarnya ndak bawa uang sepeserpun. Hanya bawa Riyal, sisa umroh waktu itu. Uangku di rekening kebetulan aku kuras untuk investasi. Jadi, kantongku sekarang sedang tongpes deh.

Aku coba telpon adekku di Bandung mau pinjam uang. Tapi akhirnya tanpa terduga, papa mengirimkan uang pengganti tiket pesawat adekku yang sempat aku bayarkan saat pulang lebaran. Ia waktu itu harus segera pulang mendadak karena harus segera daftar wisuda. Alhamdulillah. Ada bantuan dari Papa untuk sementara. Cukup buat biaya hidup lah. Alhamdulillah.

Aku diinapkan oleh jodohku di sebuah “home stay” Nugraha. Harganya Rp 140.000/malam. Tempatnya sederhana, rapi, namun masih ada sedikit debu. Aku alergi debu. Walhasil tidur pakai masker. Airnya bersih dan segar. Tempatnya tak terlalu jauh dari rumah jodohku di Surabaya. Rumah keluarga jodohku ternyata ada dua. Satu di Gresik sebagai rumah Dinas, dan satu lagi di Surabaya milik pribadi. Aku suka suasana di kedua rumahnya. Terutama di Gresik. Masih tenang, sepi, nyaman buat berkontemplasi. Tidak sesak seperti di Jakarta.

Sorenya, aku jalan ke Madura bersama Jodohku. Aku penasaran ingin melihat seperti apa sih Jembatan Suramadu. Norak ya? Hehehe. Ndak apa-apa. Kembali ia yang nyetir. So sweet banget yach? Bagiku, perempuan yang bisa menyetir, punya kharisma tersendiri. Menyetir sendiri akan melatih seseorang menjadi lebih wise, sabar, presisi tingkat tinggi, toleran, emosi stabil, dan lain-lain.

Suramadu Sore

Indah sekali sunset di sepanjang jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Aku sempat ambil beberapa kali foto. Namun karena hanya kamera saku, jadi kualitasnya tak terlalu bagus. Aku begitu menikmati semilir angin di Suramadu. Oia, ternyata jodohku tipe orang yang menyetir ngebut. Tak heran, ia juga bisa dengan cepat ngebut merebut hatiku (#Eeeeaaaaa). Sepanjang perjalanan kami sambil tetap ngobrol, bertukar cerita, visi-misi hidup, cerita hal ringan sampai berat.

Tak terasa Maghrib menjelang. Kami shalat di Masjid Raya Bangkalan. Aku sempat foto-foto juga di sana. Aku serasa tak percaya, bisa sampai ke Madura jalan-jalan. Rasanya mimpi. Pulangnya kami makan Bebek Jontor. Bebek yang bikin jontor bibir setelah memakannya. Bebeknya enak sekali. Lembut. Beda dari bebek yang pernah aku makan sebelumnya di Jakarta. Mungkin ini adalah bebek paling enak yang pernah aku makan. Makannya bersama orang yang saat itu mulai aku cintai sepenuh hati.

Masjid Bangkalan

Masjid Bangkalan

Ketika asyik makan, mamaku menelpon. Aku ceritakan sedang bersama jodohku. Lalu aku serahkan telpon ke mama biar bisa bicara dengan jodohku. Jodohku yang aku todong seketika bersigap menerima telpon calon mertua. Ia kelihatan tak canggung menerima telpon dari mamaku. Ini telpon perdananya. Ia tanya-tanya soal persiapan haji papa mamaku. Ah, jodohku, kau paling bisa merebut hati orang lain, meski yang baru kau kenal. Harap kau catat. Itu kelebihanmu. Kau punya kualitas interpersonal di atas rata-rata orang lain. Karaktermu itu hangat, cair, mudah berbaur.

Ditelpon Calon Mertua

Papa Mama jodohku juga sudah tahu bahwa anaknya sedang bertemu Adlil Umarat dan jalan ke Suramadu, makan bebek Jontor.

Ketika perjalanan pulang, ternyata bensin kami mau habis. Aku sempat marah kepadanya. Bukan marah yang mencak-mencak. Tapi lebih ke penyampaian secara terbuka dan dewasa bahwa aku tak suka dengan attitudenya yang tidak well-prepared dengan bensin saat perjalanan jauh. Ia pun bisa menerima complainku. Kan ga lucu aja kalau bensinnya habis di tengah jembatan Suramadu? Nanti ada judul FTV Cintaku Mogok di Jembatan Suramadu pula. Bisa-bisa aku mendorong mobilnya, atau terpaksa digerek mobil lain.

Malam semakin larut. Sama seperti cintaku yang juga sudah larut, mencair, menyatu dengan hati jodohku. Bagaimana momen aku ketemu orangtuanya? Bagaimana cerita saat Papa jodohku keracunan makanan? Kenapa tiba-tiba aku nekat melamar jodohku tanpa pikir panjang lagi? Berhasilkah rumusan menentukan jodoh cukup 5 menit yang aku yakini? Nantikan di tulisan berikutnya, “Menjemput Jodoh Part 2”.

Salam Cari Jodoh!

Adlil Umarat
“Biasakanlah yang benar, jangan benarkan kebiasaan”
http://www.umarat.wordpress.com
follow me: @pukul5pagi

(Seputar Jodoh)
 (Seputar Passion)
(Religi)
(Petualangan Sosial)

75 responses to this post.

  1. kalau begitu sebaiknya anda berhenti ngeblog sekarang, karena kalau ngeblognya dilanjutkan, bisa2 datang istri2 selanjutnya. istri ke 2 3 4 dst

    Reply

  2. Posted by Delia on January 8, 2012 at 7:30 AM

    Subhanallah ya Ad… Akhirnya menemukan kekasih pujaan hati. Semoga rumah tangga kalian selalui diberkahi Alloh, mendapatkan keturunan yg sholeh dan sholehah. Baca ceritamu seru juga…jd penasaran sama lanjutannya. Btw ajak dong istrimu main2 ke rumah kita…biar kita ceritain Aad tuh yg tilawah di nikahan kita krn suara dan ngajinya bagus banget. Pasti istrimu makin klepek2 deh. Hehehe

    Reply

  3. Posted by Afti on January 8, 2012 at 7:36 AM

    Selamat menikmati periode ketika dunia terasa indah: makanan appapun terasa lezat, senja tampak menawan, rumah orang pun terasa menentramkan, pikiran serasa dimengerti & keinginan dipenuhi. Kenanglah masa-masa ini jika suatu saat nanti hidup tidak seindah skrg.

    Reply

  4. Posted by Iffan Fanani on January 8, 2012 at 7:40 AM

    Main ke Depok dong Mas Aad..ajakin istrinya..aku dan istri juga orang surabay lho… (Iffan fanani)

    Reply

  5. Posted by Ridha on January 8, 2012 at 7:45 AM

    Like this

    Reply

  6. Alhamdulillaah :’) :’) #terharu #speechless

    Reply

  7. Posted by Mona anggiani on January 8, 2012 at 3:00 PM

    Ada nama sayaaaaaaaaaaaaaaaa……

    Reply

  8. haha bahagia banget nih kak aad, mudah2an makin semangat ngeblog dan berbagi 😀

    Reply

  9. subhanallah selamat ya kak .. semoga langgeng dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah

    Reply

  10. hahahaha.. ga percuma mas ternyata apa yang sudah diupayakan (ngeblog) niat yang baik.. akhirnya dapet jodoh yang baik.. #eaaaaaaaaaaa

    Reply

  11. Posted by Kak Fani on January 8, 2012 at 7:36 PM

    Belajar nyupir lah bok!

    Reply

    • Nah, ini ajakan yang oke nih. Cerita mengenai nyupir akan dibahas di tulisan lanjutannya, “Menjemput Jodoh Part 2”. Tunggu kisah mengejutkan dan kocak di bagian supir-menyupir ini. Pantengin terus lah blognya Adlil Umarat (www.umarat.wordpress.com)

      Reply

  12. Wiihhh ternyata dunia maya banyak menolong mempertemuka jodoh yaaa, aq dan suami pun dipertemuakan lewat dunia maya 😀 jodoh itu memang misteri deh. Btw, rmh di surabaya, dimananya ad?

    Reply

  13. Posted by Kuswantoro Marco Al-Ihsan on January 9, 2012 at 1:02 PM

    hehe,,

    Reply

  14. Seru Ad ceritanya… khas cerita cinta abad 2: ada facebook, android, wordpress juga hehe..

    Semoga Aad dan Andin sukses menjalani bahtera rumah tangga, dalam keharmonisan keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah..

    “Baarokalloohu laka wa baaroka ‘alayka wa jaama’a baynakuma fiy khoyr..”

    Maaf gak bisa hadir ke Gresik – Anwar, Ririn + Azzam, Mentari

    Reply

  15. Posted by Budi on January 9, 2012 at 6:51 PM

    Mas Aaaaddddd… Ceritanya bagus banget.. Sedikit mirip sama ceritaku sama pacarku sekarang yang di Palembang. Cuma sama yang baru ini kudu berkompetisi dulu.. hehhehehhehhe..
    Tapi apapun itu, inti latar belakang ceritanya sama-sama ketemu di dunia maya. Mas Aad sekarang dah menikah dengannya, semoga nanti dia juga menjadi jodohku dan dilancarkan seperti Mas Aad juga yach..

    Tapi nyinggung-nyinggung tentang menemui jodoh di Surabaya jadi inget kenangan sama mantanku yang terakhir itu. Perpisahan justru terjadi setelah aku datang ke Surabaya akhir September lalu, di hari ulang tahunku yang ke-26.. Berbeda dengan Mas Aad yang justru menemukan jodohnya di Surabaya September lalu.

    Doakan aku supaya berjodoh dengan pacarku yang sekarang ini yach.. Mengharapkan menikah sejak 2,5 tahun lalu, tapi 2 kali gagal menikah di tahun 2011 lalu. Semoga berakhir penantianku ini bersamanya.. aamiin

    Reply

  16. Ceritanya kocak banget kak. Awal baca judulnya mikirnya kisah romantis, nih. ternyata gokil =)

    Ditunggu lanjutan kisahnya & selamat menempuh hidup baru dengan Mb Andin.

    Reply

  17. seperti biasa, komplit dan panjang….
    selamat berbahagia kak..
    salam buat andin, eh.. nyonya aad 🙂

    Reply

  18. Posted by OeOeL on January 10, 2012 at 1:17 AM

    hahahaha…sama kriteria milihnya…yang keibuan dan bisa mengambil hati mama dan papa…ndak masalah juga mau ndut ato ngga’…wkwkwkwkwk….mantab bg…

    Reply

  19. wah so sweet bgt ceritanya nih kak, kenalkan sy adrian, dl sama2 di IC tp beda angkatan 2 th. di bawah. Kapan2 mampir ke blog saya yak 🙂

    Reply

  20. Posted by Ana Aulia on January 11, 2012 at 5:38 PM

    Jodoh ga kmn ya mas 🙂
    Cepet yaa nikahnya. Kilat. Kalah JNE. Hihihiii.. Semoga langgeng yaa… Bikin anak yg cakep2 😀

    Reply

  21. Posted by bilqisafifaha on January 12, 2012 at 5:16 PM

    ngakak guling2, cma sering denger cerita dari ipar kaka (ICUT). Ini lebih kocak lagi tnyta

    Reply

  22. tatib MOS emang kursi panas…hehehehe….

    Reply

  23. Posted by harbaw on January 31, 2012 at 2:51 PM

    gan, salut ane gan…btw, bolehlah kpn2 ngobrol ym-an..mo minta ilmunye..he3

    Reply

  24. Posted by Kasyful Fuadi on February 5, 2012 at 6:18 AM

    hahaha… ngakak abis baca ceritanya! ini kisah nyata bumbu konyol kan?

    Reply

    • Ini kisah nyata kasyful. Aq aliran non-fiksi dlm menulis. Jd cerita apa adanya. Ga mampu nulis fiksi. Happy reading..ajak dan rekomendasikan ke tmn mu di negeri gingseng ya. Hehehehe

      Reply

  25. bisa jadi buku nih ?? hahaa…. XD

    Reply

  26. oooo istrinya orang gresik to bang aad, mampir bang ketempat ane, ane sekarang juga domisili di gresik,-mencoba menyambung tali silaturahim-

    Reply

  27. Posted by hanun on March 28, 2012 at 4:23 PM

    bagus…bru smpat baca, isinya complicated. hehe…lanjutkn Ad!

    Reply

  28. Posted by Duha on May 13, 2012 at 8:04 AM

    brooo…aku punya cerita….di jepang pada waktu ku naik ferry…dari salah satu daerah kota terluar di osaka …rombongan ku 7 orang telat beli tiket and naik ke kapal …kapal itu dah mau berangkat brooo dah ready run dan aku bilang sumimasen …..nak crew kapal itu dengan senyum yg ihklas ia cepat naik dah mau berangkat …..aku bilang terimakasih….nah sangat beda sekali setelah aku baca cerita di blogs mu brooo..itu lah bedanya orang indonesia yang mana yg bener apakah orang indonesia apakah orang jepang brooo …atau karena keadaan apakah emang karakter orang hikkkkk

    Reply

  29. Posted by leyy on June 5, 2012 at 11:23 AM

    kerennnn crtanya… 🙂

    Reply

    • Masih ada part 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10. Semua lengkap dari awal sampai upacara nikah selesai. Semoga termotivasi juga. Kalau boleh, bisa dishare link blog ini ke kerabatnya ya. Terima kasih

      Reply

  30. kayaknya saya juga perlu umroh nih, sapa tahu doa yg selama ini bakal dikabulkan sama Allah

    Reply

    • Patut dicoba. Sangat-sangat patut. Karena dijanjikan akan lebih cepat dijawab. Ada perkataan seorang pengusaha begini ke saya pas umroh: “Saya tiap tahun umroh 3 kali setahun. Lalu karyawan saya juga bergilir saya berangkatkan. Doanya tiap berangkat umroh, agar usaha saya semakin besar dan makin kaya. Eh, Alhamdulillah berjalan sesuai rencana.” Dia juga berkeinginan punya mobil mewah dan tercapai dalam waktu singkat. Kalau dipikir pakai logika mungkin ga masuk di akal. Tapi coba pakai hati. Insya Allah bisa! Selamat berpetualang dan mencoba ke tanah suci!

      Reply

  31. kak, link blognya aku pasang di Kumpulan Link Sahabatku ya…?? ^_^

    Reply

  32. bagus banget kak blog nya,, sampai gak terasa ngikutin “kisah menjemput j0d0h “dari awal p ahir,, sangat inspiratif,, kisah yg mengharu biru,, sya juga baru ta’aruf ,, m0h0n d0a sem0ga happy ending seperti kakak,,aamiin,, btw kakak n adek ketemu gedhe na,miripp,he2,,, sm0ga jadi klwarga samara ya kak,,, salam knal dri j0gja^^

    Reply

    • Wah. selamat ya. jgn lupa shalat istikharah. Minta petunjuk, apakah dia jodohmu yg paling tepat? Makasih sudah mampir ya. Semoga ada manfaatnya. Silahkan disebarkan ke facebook dan twittermu link blogku. Salam kenal juga.

      Reply

  33. wah perjuangannya indah banget tanpa ada rintangan sukses selalu ya

    Reply

  34. wah. saya juga mau rajin ngeblog ah, biar cepet dapat jodoh. 🙂

    Reply

  35. Wah jadi pengen cept2 nh jadinya he2. Masih belajar nih Mas, ngeblog sama pencarian bidadari dunianya. Terimakasih.

    Reply

  36. Posted by DEWA on July 11, 2014 at 4:20 AM

    yg haram dosa nya besar (zinah). yg halal susah nya luar biasa (nikah).

    Reply

Leave a reply to Umarat Cancel reply

childhoodoptimizer

"Optimalkan masa kecil anak, agar hidupnya selamat, kelak!"

One's Blog

Ucapan berhamburan - Tulisan akan bertahan

Ollie dan Dunianya

"I read, I travel, and I become"

penjelajahmimpi

Terus menjelajahi mimpi, karena semua berawal dari sini

Chae's Blog

Life begins at the end of your comfort zone

Muhammad Jhovy Rahadyan

Be The Best Of Ourself

Ardisaz

Game Development and Game Industry news in Indonesia

Kiki Barkiah

Ummi diary

Fitri Ariyanti's Blog

Mengolah Rasa, Menebar Makna

DIENG PLATEAU

PARADISE OF CENTRAL JAVA

Febri Photography

Kadang keindahan diawali oleh kegilaan

dinysullivan92

This Is My Life

Tentang Hidup

Hidup sekali, Hiduplah yang berarti..

Seorang Pemuda Pendamba Ridho Ilahi

Pecinta Dzikir dalam Alunan Fikir

Seni Hidup

=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=

Story of Jingga

Biarlah tertulis apa adanya

literasi . seni . lestari

untaian patahan kata bertaut menjadi narasi beresensi

direizz

Just another WordPress.com site

Komunitas Ngejah

Desa Sukawangi - Kec Singajaya - Kab Garut

sihaik

This WordPress.com site is the bee's knees

Azinuddinikrh's Blog

barangkali kau benar, hanya malaikat dan gemericik air lah yang dapat membawaku pergi berlalu

rumah matahari

"sebab tiap kata adalah rumah doa, maka semoga hanya ruh kebaikan yang menjadi penghuninya."

Ayunda Damai

- a bibliophile & learner

Kicau Kaki

Melangkah, memotret, menulis

serbaserbitoyota

information & news

Scientia Afifah

bacalah, dan bertumbuhlah!

Yanto Musthofa

Pengabdian pada bangsa, dedikasi pada profesi, dan segala pikiran serta pengalaman kehidupan adalah harta pusaka yang hilang bila tidak diabadikan. Jangan sia-siakan. Lestarikan dan wariskan dalam buku!

nimadesriandani

Balanced life, a journey for happiness site

Rindrianie's Blog

Just being me

rizasaputra

tempat kuring ngacapruk

Moh Darodjat

Muhammadiyah Gerakanku

Ruli Blogger

Wordpress.com

Faiz' Journey

Mushonnifun Faiz Sugihartanto's Journey

JaTiara

Menulis itu soal rasa bukan hanya tentang tata bahasa

Imaji Tiada Batas!

Hidup sederhana, berkarya luar biasa.

Ridwanologi

Ruang Pandang Ridwan Aji Budi Prasetyo

unspoken mind

if you can't tell, just write

Arip Yeuh!

Harimau berburu, burung terbang, dan protagonis kita ini terus menggerutu

jemari anneo

"LEPASKAN YANG RAGU, GENGGAM YANG PASTI".

RGS no tsubuyaki

dengan semangat Bangun Indonesia!

just a treasure

jika kau bertanya apa hartaku yang paling 'berharga', maka kau sudah menemukannya. :)

Penyukajalanjalan

Jelajahi dunia selagi bisa

Mirna's Blog

My Life, My Story