“Biasakanlah yang benar, jangan benarkan kebiasaan!”
Itu pesan yang sering disampaikan ayahku pada anak-anaknya. Sepintas, mungkin frase di atas terdengar seperti permainan kata-kata yang dibolak-balik saja. Namun, kalau dicermati mendalam, pesannya penuh makna.
Aku harus akui bahwa mempraktekkan prinsip di atas sangat sulit. Banyak godaan, banyak tantangan. Meskipun demikian, yang namanya prinsip harus tetap dipegang teguh. Hidup membuat kita harus berani memilih dalam bertindak.
Ketika nonton film Kita vs Korupsi, aku tersenyum getir. Terutama saat film pendek “Aku Padamu” garapan sutradara Lasja F. Susatyo. Film pendek yang menceritakan tentang peluang sogok-menyogok di Kantor Urusan Agama itu, membuatku teringat tentang fase hidup pascanikah akhir 2011 lalu. Kalau di film itu cerita tentang sebelum nikah antara Vano (Nicholas Saputra) dan Laras (Revalina S Termat), maka aku teringat dilema yang mungkin (akan) dihadapi hampir semua pasangan yang baru menikah. Apa itu? Tetap lanjut baca sampai habis tulisan ini ya. Continue reading