Archive for January, 2014

Kolektor Sampah

Hari Minggu pagi yang lalu benar-benar mengejutkan buat keluarga kami. Awalnya keadaan berjalan normal. Hari Minggu waktunya kami leyeh-leyeh dan siap-siap untuk berpetualang ke pasar bersama Manda dan Afiqah.

“Grenggg….greennggg….”

Truk pembawa sampah di komplek kami datang seperti biasanya. Istriku dengan sigap mengepak sampah di dapur. “Panda, bukain pintu depan ya..” Aku segera membukakan pintu agar istriku leluasa mengantarkan seplastik sampah rumah tangga berbungkus plastik berwarna putih.

Sebelum memberikan ke kolektor sampah, istriku memasukkan satu toples bening berisi ikan teri Bu Rudi yang kami beli beberapa waktu lalu di Surabaya di tumpukan paling atas. Jadi, ia kelihatan jelas dari kasat mata. Mengapa ia membuang segerombolan ikan teri tersebut? Menurut istriku sudah tidak layak makan. Selain sudah lama di kulkas, ia juga sudah melempem.

Aku melihat betul dalam slow motion ketika istriku menyerahkan sampah tersebut ke kolektor sampah. “Pak ini pak..,” ujar istriku sambil menyerahkan plastik sampah rumah tangga kami bersama tong sampah mini. Kejadiannya cepat sekali. Aku pun melihat proses serah-terima sampah tersebut.

Si bapak kolektor sampah yang turun dari truknya, lalu menerima sampah dari istriku. Saat itulah kejadian yang tak kami sangka-sangka terjadi.

Ikan teri Bu Rudi yang ada di toples bening dan terletak di tumpukan paling atas di plastik bening pemberian istriku, seketika diamankan oleh bapak kolektor sampah. Ia mengambilnya, lalu memegangnya erat dengan satu tangan. Sampah lain dari istriku ia berikan kepada temannya yang ada di atas truk.

“Jleb….”

Istriku tertegun melihatnya. Ia buru-buru masuk rumah dan menceritakan padaku. “Panda, ikan terinya diambil tukang sampah..”

“Hah?” Aku kaget. Seketika mataku terasa panas. Tepat di ujung kedua mataku, rasanya mulai ada air yang siap menetes lirih.

Tak perlu kata-kata untuk menjelaskan kejadian tersebut karena memang aku mengamati betul detil proses pemberian sampah itu ke tangan kolektor sampah. Dan ia dengan cepat-kilat mengamankan ikan teri yang kami anggap tidak layak makan tadi.

“Ya Allah….keluarga kami KAU tegur lewat kolektor sampah”

Ilustrasi Gambar Teri Bu Rudi

Ilustrasi Gambar Teri Bu Rudi

Aku pun berpikir, betapa keluarga kami tak bersyukur atas nikmat Allah. Kadang, ketika jalan-jalan ke suatu daerah, kita seperti “lapar mata” dan beli banyak makanan. Jangankan jauh-jauh, kalau lagi belanja bulanan ke supermarket, atau ke pasar, bisa jadi Anda dan keluarga membeli banyak sekali makanan tanpa perhitungan. Cek masing-masing kulkas keluarga Anda. Betapa tumpah ruah makanan di dalamnya. Namun, belum tentu makanan tersebut mampu kita habiskan semua. Sifat tamak dalam jiwa ini benar-benar diperlihatkan oleh Allah.

Setelah membeli banyak makanan, kami tidak bertanggung jawab menghabiskannya. Meski itu dari uang kami, seharusnya kami menghabiskannya, enak ataupun tidak enak. Di luar sana, banyak orang yang butuh makan. Banyak orang yang kesulitan mencari nafkah, demi memberi makan keluarganya. Si kolektor sampah, bisa saja memberikan ikan teri itu ke keluarganya. Apa jadinya jika ia memakan ikan teri yang melempem? Ah, hati ini sungguh tak enak dibuatnya. Keluarga kami benar-benar belajar sesuatu yang penting pagi itu.

“Manda, besok kita kasih kejutan ke kolektor sampah. Jumlahnya ada berapa?” tanyaku.

“Ada empat kayaknya,” jawab Manda menerka-nerka.

Pagi ini, kami pun sudah menyiapkan kejutan untuk kolektor sampah komplek. Apa itu? Rahasia lah. Kalau dikasih tahu, ga kejutan namanya. Mudah-mudahan hal itu bisa menyenangkan mereka dan keluarganya.

Kadang dalam hidup ini, kita lupa belajar dari lingkungan terdekat. Kadang kita lupa diri. Kadang kita tidak perhatian dan cuek bebek. Banyak orang yang membutuhkan perhatian kita. Jika kita lebih perhatian pada lingkungan, bukan tidak mungkin, malah kita yang mendapat pelajaran hidup yang berharga. Anda punya cerita tentang lingkungan Anda? Yuk berbagi di sini. Mention link blog cerita anda kepada saya @pukul5pagi

Salam Anget-anget,

“Biasakanlah yang benar, jangan membenarkan kebiasaan”

http://www.umarat.wordpress.com

childhoodoptimizer

"Optimalkan masa kecil anak, agar hidupnya selamat, kelak!"

One's Blog

Ucapan berhamburan - Tulisan akan bertahan

Ollie dan Dunianya

"I read, I travel, and I become"

penjelajahmimpi

Terus menjelajahi mimpi, karena semua berawal dari sini

Chae's Blog

Life begins at the end of your comfort zone

Muhammad Jhovy Rahadyan

Be The Best Of Ourself

Ardisaz

Game Development and Game Industry news in Indonesia

Kiki Barkiah

Ummi diary

Fitri Ariyanti's Blog

Mengolah Rasa, Menebar Makna

DIENG PLATEAU

PARADISE OF CENTRAL JAVA

Febri Photography

Kadang keindahan diawali oleh kegilaan

dinysullivan92

This Is My Life

Tentang Hidup

Hidup sekali, Hiduplah yang berarti..

Seorang Pemuda Pendamba Ridho Ilahi

Pecinta Dzikir dalam Alunan Fikir

Seni Hidup

=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=

Story of Jingga

Biarlah tertulis apa adanya

literasi . seni . lestari

untaian patahan kata bertaut menjadi narasi beresensi

direizz

Just another WordPress.com site

Komunitas Ngejah

Desa Sukawangi - Kec Singajaya - Kab Garut

sihaik

This WordPress.com site is the bee's knees

Azinuddinikrh's Blog

barangkali kau benar, hanya malaikat dan gemericik air lah yang dapat membawaku pergi berlalu

rumah matahari

"sebab tiap kata adalah rumah doa, maka semoga hanya ruh kebaikan yang menjadi penghuninya."

Ayunda Damai

- a bibliophile & learner

Kicau Kaki

Melangkah, memotret, menulis

serbaserbitoyota

information & news

Scientia Afifah

bacalah, dan bertumbuhlah!

Yanto Musthofa

Pengabdian pada bangsa, dedikasi pada profesi, dan segala pikiran serta pengalaman kehidupan adalah harta pusaka yang hilang bila tidak diabadikan. Jangan sia-siakan. Lestarikan dan wariskan dalam buku!

nimadesriandani

Balanced life, a journey for happiness site

Rindrianie's Blog

Just being me

rizasaputra

tempat kuring ngacapruk

Moh Darodjat

Muhammadiyah Gerakanku

Ruli Blogger

Wordpress.com

Faiz' Journey

Mushonnifun Faiz Sugihartanto's Journey

JaTiara

Menulis itu soal rasa bukan hanya tentang tata bahasa

Imaji Tiada Batas!

Hidup sederhana, berkarya luar biasa.

Ridwanologi

Ruang Pandang Ridwan Aji Budi Prasetyo

unspoken mind

if you can't tell, just write

Arip Yeuh!

Harimau berburu, burung terbang, dan protagonis kita ini terus menggerutu

jemari anneo

"LEPASKAN YANG RAGU, GENGGAM YANG PASTI".

RGS no tsubuyaki

dengan semangat Bangun Indonesia!

just a treasure

jika kau bertanya apa hartaku yang paling 'berharga', maka kau sudah menemukannya. :)

Penyukajalanjalan

Jelajahi dunia selagi bisa

Mirna's Blog

My Life, My Story