Archive for July, 2014
23 Jul
REVOLUSI TRANSPORTASI
Posted by Umarat in Social & Human Interest. Tagged: @neberngers ; peduli transportasi; revolusi transportasi. Leave a comment
20 Jul
Pak Ading
Posted by Umarat in Social & Human Interest. Tagged: Ayah-Anak; Pak Ading; Afiqah;. 2 comments
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga……. (Ost Keluarga Cemara)
Tidak ada yang lebih menyenangkan di dunia ini kecuali dipanggil dengan panggilan manja dari anak sendiri. Itu merupakan kenikmatan tersendiri. Tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Panggilan manja dari anak ke orangtuanya menggambarkan bagaimana bentuk relasi dan jarak sosial diantara keduanya. Semakin “unyu” panggilannya, semakin kuat relasi dan makin dekat jarak sosialnya.
Anakku–si cantik Afiqah Humayra Umarat–punya panggilan manja dan sayang padaku. Awalnya ia kami biasakan memanggil Panda-Manda (untuk ayah-ibunya). Namun belakangan ada perubahan. Afiqah awalnya tak masalah dengan sebutan Panda untukku. Namun sejak ia kami kenalkan pada bermacam-macam jenis hewan, ia mengalami kebingungan. Afiqah tak mau lagi memanggilku dengan sebutan Panda. Panda dalam benaknya adalah sejenis hewan bertubuh besar, berbulu, dan berwarna kombinasi hitam-putih. Jadi ia mulai enggan memanggilku Panda. Ia tak tega memanggil orangtuanya dengan panggilan yang sama dengan hewan mamalia itu. Pada kenyataannya ia melihat beberapa perbedaan yang signifikan antara hewan Panda dengan ayahnya. Kalau imut dan lucunya sih sama, tapi secara fisik jelas berbeda. Hewan Panda besar, ayahnya malahan kecil. Hewan Panda berbulu di seluruh tubuhnya, sementara ayahnya hanya di wilayah tertentu saja. Hewan Panda kalau bergerak agak lamban, sementara ayahnya Afiqah sangat lincah. Hehehehe.
Pertanyaannya, lalu ayahnya Afiqah dipanggil dengan sebutan apa kalau bukan Panda? Ternyata Afiqah memilih memanggilku dengan sebutan, “Pak Ading”. Pak Ading adalah bentuk lain dari Pak Adlil setelah mengalami beberapa derajat “distorsi”. Karena ia belum terlalu jelas pelafalan makharijul huruf-nya, ia mengeja Adlil menjadi “Ading”. Terdengar lucu sih di telingaku. Manda juga mendengarnya selalu tertawa. Continue reading →