Dalam sebuah kesempatan training kepemimpinan di kantor, seorang trainer menyarankan agar keluarga di rumah juga seharusnya mengadakan raker (rapat kerja) tahunan agar arah dan tujuan dalam berkeluarga jelas target capaian yang ingin diraih.
Ide yang sangat menarik menurutku. Biasanya, rapat kerja tahunan hanya diselenggarakan oleh organisasi, atau perusahaan. Tujuannya jelas, merumuskan target capaian tahun depan mau seperti apa, sehingga jelaslah strategi yang musti dipersiapkan demi mencapai asa.
Kamis, 30 Oktober 2014, bermodal nekat dan tekad, aku dan istri serta anak balita kami—Afiqah Humayra Umarat—bersepakat untuk mengadakan rapat kerja keluarga ke Bandung. Awalnya memang tidak ada persiapan yang benar-benar serius. Kebetulan saat itu aku sedang cuti dari kantor. Maka, setelah mengantarkan papa-mamaku ke bandara untuk kembali ke Duri-Riau, kami pun nekat membablaskan arah mobil ke Bandung.
Malam sebelumnya kami sudah obrolkan tentang raker keluarga dan plan nekat-nekatan. Kami pun sudah menyiapkan membawa pakaian cadangan, laptop, dan buku yang bisa dijadikan acuan untuk menyusun impian setahun ke depan. Salah satunya buku Tuhan, Inilah Proposal Hidupku karya kek Jamil Azzaini. Buku yang mengajak kita merenung, berpikir, dan bertindak dengan penuh kesadaran, “Mau mencapai apa sih dalam hidup?”
Perjalanan di tol Cikampek cukup padat merayap karena didominasi truk-truk yang sudah tua dan lamban. Kami memilih berada di jalur paling kanan di tol tersebut. Masih bisa ngebutlah. Afiqah Humayra—Cikmay—nyerocos terus sepanjang jalan. Ia bercerita banyak hal. Ia penggemar dongeng. Ia mampu menceritakan kembali dongeng yang sudah pernah ia dengar sebelumnya. Ia bercerita dengan level sangat passionate sekali. Ceritanya penuh ekspresi. Mulutnya sambil monyong-monyong. Aih, ini anak lucu sekali. Pengen tak cium deh pipi gembulmu kamu nak. Perjalanan 2,5 jam ke Bandung menjadi tak terasa karena ada Afiqah yang jadi penghibur kami.
Kami sempat berhenti sejenak di rest area untuk rehat sekaligus ke ATM buat “menguras” isinya untuk persiapan ransum dan akomodasi selama di Bandung.
Sesampainya di Bandung, kami mencari beberapa alternatif tempat menginap. Setelah melihat beberapa tempat, akhirnya kami putuskan menginap di sebuah penginapan di Komplek Dago Asri. Kamarnya bagus, rapi, dan yang paling utama adalah ada internet super kencang karena menggunakan LAN. Selain itu, tempat tersebut hanya berjarak beberapa ratus meter dari kos adik iparku, Amirinnisa.
Rapat Kerja Keluarga
Apa yang dibahas di Rapat Kerja Keluarga? Kami membagi tahapan raker keluarga: Pertama, masing-masing menuliskan apa yang menjadi impiannya di tahun 2015. Tidak perlu dibatasi dulu, bebas sebebas-bebasnya. Tahapan ini termasuk ke dalam fase brainstorming ide capaian. Tiap orang harus berpikir dengan status multi-peran. Misalnya, apa yang ingin aku capai sebagai ayah Apita, sebagai suaminya Andin, sebagai pekerja kantoran di RCTI, sebagai anak dari emak-bapakku, sebagai kakak buat adik-adikku, sebagai senior di beberapa organisasi. Begitu juga dengan Andin. Ia menuliskan multi-peran dirinya di tahun 2015.
Kedua, membuat summary dari masing-masing hasil brainstorming. Di sini terlihat apa plan Panda, Manda, dan Apita di tahun 2015. Hasil summary tersebut saling ditukarkan untuk saling dibaca. Ada plan yang sifatnya pribadi, ada yang organisasi. Ketika tukaran summary, ya bacanya sambil senyum-senyum. “Oh, Manda Andin pengen mencapai ini…itu…di 2015…” Termasuk di dalamnya plan yang sudah disiapkan Manda Andin terhadap Apita.
Ketiga, setelah saling tukaran summary, kami lanjut ke elaborasi. Di sini, terjadi diskusi bedah satu persatu apa yang telah dituliskan di fase brainstorming. Di sini terjadi perdebatan, saling memberi masukan, agar apa yang dituliskan, bisa dilihat dari sudut pandang yang lebih komprehensif lagi. Kalau kita sampaikan plan kita dari sudut pandang kita saja, biasanya tidak akan kaya. Tapi, jika dimasukkan sudut pandang istri/ suami kita, justru akan lebih lengkap lagi. Kita bisa melihat sisi lemah atau kuat target capaian kita. Sehingga jauh-jauh hari, kita sudah bisa prediksi apakah mimpi-mimpi yang kita bangun itu visible atau tidak diterapkan dalam waktu dekat. Termasuk memberikan notes kelemahan dan kelebihannya. Jangan salah, di sini juga bisa dimasukkan bahasan “Apa maunya istri dan apa maunya suami”. Jadi kritik pribadi pun justru harus disampaikan di sini.
Keempat, masuk ke sesi pengesahan. Ini fase yang sangat singkat sebenarnya. Setelah berdebat terhadap ide-ide yang muncul dalam rencana kerja keluarga di atas, kami tinggal “Ketok Palu” mana diantara plan tersebut yang visible dan layak diperjuangkan untuk dieksekusi di tahun 2015. Kelak, energi, perhatian, dan fokus keluarga kami, harus mengarah ke target capaian yang sudah ditetapkan di rapat kerja keluarga tersebut. Oh iya, beberapa waktu lalu, kami sudah membeli whiteboard yang cukup besar ukurannya. Jadi, ke depan, target capaian 2015 itu, harus selalu dibahas di whiteboard tersebut.
Rapat kerja keluarga itu berakhir di keesokan paginya. Kami tidaklah ngoyo menjalankan rapat. Sama sekali tidak ada proses begadang. Kalau capek, ya istirahat, kalau lapar, ya makan atau ngemil. Suasananya dibuat sesantai mungkin. Alhamdulillah Apita tidur cepat sore itu. Jadinya, kami leluasa berdiskusi.
Kelima, kami memutuskan jalan-jalan, selebrasi bersama atas keberhasilan menjalankan rapat kerja keluarga untuk pertama kalinya. Kami mengajak adik kami Icut, untuk makan Nasi Cikur di daerah Dago Atas. Nasi Cikur ini pernah diperkenalkan kolegaku, Ichan, beberapa tahun lalu.
Kami sampai di Nasi Cikur tepat sebelum Jumatan. Aku shalat Jumat dulu di sebuah hotel di samping Nasi Cikur. Setelah Jumata, makan pun terasa lahap. Nasi Cikur ini rasanya lezat. Lauknya juga mantap. Sambelnya oke, dan suasananya pedesaan sekali karena berbasis saung.
Aku coba telpon Ichan untuk reunion. Ia CFO perusahaan Cybreed nan inspiratif (sila googling perusahaan ini, dijamin keren deh visi-misinya). Aku berencana mampir melihat seperti apa sih kantor Cybreed di daerah Dago Atas. Perusahaan startup yang sudah memenangkan beberapa penghargaan di level nasional dan segera meng-internasional. Alhamdulillah sempat mampir melihat proses produksi beberapa produk Cybreed. Ternyata belakangan, mereka memenangkan perlombaan startup kelas dunia yang diadakan di Rotterdam-Belanda, yaitu event kompetisi Startup, Get In The Ring. Mereka bersaing dengan 8 finalis lainnya di tingkat internasional, dengan produk teknologi eFishery. Ini teknologi pemberi pakan cerdas untuk aquakultur. Jadi, sistem ini bisa memberikan pakan secara otomatis, mendeteksi nafsu makan ikan, dan mengirimkan laporan pemberian pakan via internet dan bisa diakses dari manapun. Visioner sekali bukan? Kalau eFishery ini berkembang luas, bukan hal yang mustahil Indonesia bakal makmur banget di masa depan, karena nelayan bisa bekerja dengan lebih efektif dan efisien.
Rapat Kerja Keluarga Adlil Umarat di Bandung ditutup dengan belanja baju di factory outlet. Lebih tepatnya, belanja baju buat istri dan anak, karena si bapak merasa tidak butuh baju baru. Lalu kami pun pulang ke Cibubur dengan kondisi hati senang-gembira dan sampai jam 21.00 di rumah. Liburan yang benar-benar refreshing.
Sekali lagi kami meyakini, bahwa Rapat Kerja Keluarga itu sangat penting dan perlu. Kalau perusahaan saja punya rapat kerja untuk menetapkan capaian-capaian prestasinya, masa keluarga yang dibangun untuk jangka waktu yang panjang, tidak membutuhkannya? Keluarga juga harus punya impian yang harus dicapai, dan itu harus didiskusikan serius agar tiap anggota keluarga bisa sukses dan tumbuh. Jangan sampai hidup keluarga kita begitu-begitu saja dari dulu awal nikah hingga sekarang punya anak. Tidak butuh waktu lama kok untuk melaksanakan Rapat Keluarga. Cukup sambil liburan sehari-dua hari, namun semua uneg-uneg yang tersimpan di hati, bisa tersalurkan, dan didiskusikan bersama pasangan Anda.
Berminat nyoba ngadain rapat kerja keluarga juga? Tidak ada kata terlambat. Mumpung masih tgl 2 Januari 2015. Masih ada 363 hari lagi ke depan. Semoga kesuksesan selalu menyertai keluarga kita, dengan list impian yang ingin dicapai. Amin.
Posted by buzzerbeezz on January 2, 2015 at 7:46 AM
Waahhh.. ide bagus!! *lanjut diskusi sama istri*
Posted by Umarat on January 2, 2015 at 8:41 AM
Ditunggu ceritanya ya. Kirim linknya.
Posted by scientiafifah on January 2, 2015 at 9:00 AM
Keren bang adlil dan mbak andin! Sy jd inget raker dan evaluasi rutin keluarga yg dibuat bapak sy tiap 6 bulan atau setahun sekali, dan sy jd trinspirasi utk mengulangnya d keluarga kecil sy. Thanks for sharing bang!
Posted by Umarat on January 2, 2015 at 9:10 AM
Bapaknya visioner! Top!
Posted by serbaserbitoyota on January 2, 2015 at 9:44 AM
Mantab kali lah keluarga pak Ading…
Kalau The Rifani’s tiap semester bikin rapat kerja… Membahas plan vs reality. Semuanya nggak tertulis, tapi. Secara emang plan kedepan nggak banyak kok, yang dibuat cuma yang induk saja. Selalu dan selalu di evaluasi. Enak emang kalau suami istri pemikirannya sejalan. We know what should we do… Hidup nggak mau ngoyo, tapi tetap harus berusaha. Rejeki dan kondisi emang datang dari Allah, tapi kalo kita nggak kerja atau usaha ya jangan ngarep turun dari langit. Alhamdulillah, plan besar The Rifani’s tahun 2014 tercapai *sujudsyukur. Lanjut lagi plan besar di tahun 2015 dengan mengucap bismillah…
Selamat Tahun Baru 2015 buat keluarga pak Ading… semoga semakin berkah… 🙂
Posted by Umarat on January 2, 2015 at 9:55 AM
Senang punya kenalan dekat keluarga The Rifani’s. Kapan-kapan kita harus kolaborasi dalam aksi nih. Salam buat Duo N ya, Nara dan Nares.
Posted by asepdudy on January 2, 2015 at 5:45 PM
very inspiring cak ! perlu di lakukan oleh setiap keluarga.
Posted by Umarat on January 4, 2015 at 6:22 AM
Terima kasih cak. Kangen ngobrol2 dengan dirimu. Semoga bisnisnya lancar terus ya, dilimpahi rezeki oleh Allah.
Posted by bhellabhello on January 2, 2015 at 7:21 PM
Jadi yg ke bandung wktu itu untuk si raker ini yes kak. Bagus deh ini sharingnya. Keluarga kan juga ibarat organisasi yg butuh kjelasan visi misi& turut serta anggotanya untuk mcapai tujuan yg diinginkan 🙂
Posted by Umarat on January 4, 2015 at 6:21 AM
Iya Bhellabhello, maaf belum sempat ke Solo.
Posted by Ruma[h]Rara on January 2, 2015 at 8:32 PM
Keren kak, jadi kebayang apa aja yg perlu di-brainstroming di raker keluarga. Sekalian ijin share ya ke suami.
Posted by Umarat on January 4, 2015 at 6:23 AM
Sip Iradani. You are inspiring mom. Salam buat suami. Ditunggu cerita raker keluarganya ya.
Posted by Agung Baskoro on January 6, 2015 at 6:02 PM
Inspiratif! menarik untuk dicoba Bang!
Posted by Umarat on January 7, 2015 at 12:54 AM
Kabarin kalau sudah mencoba. Share cerita ya. Merasa terhormat dan berterima kasih sudah berkunjung ke umarat.wordpress.com. Dikunjungi kolumnis terkenal gitu lho.. 🙂