Tadi pagi saya ditelpon oleh ayah saya dari kampung. Beliau sudah pensiun bekerja, dan sekarang sedang sibuk dengan hobi barunya, berkebun sawit di pelosok hutan di kota kecil, Duri-Riau.
Ia cerita dengan penuh semangat kepada saya, bahwa di dekat ladang ayah saya ada seorang anak bernama Rais, baru menjalani UAN MAN di sekolahnya Al-Jauhar. Sebuah sekolah pesantren. Sebentar lagi Insya Allah lulus. Rais bercita-cita jadi hafidz di kemudian hari. Ia tergolong anak pintar. Pintar menaklukkan soal-soal ujian, karena manajemen dirinya oke. Ia selalu rangking 1 di kelasnya. Ayah Rais pernah kerja membantu ayah saya mengurus kebun sawit. Namun sekarang sudah tidak lagi. Tapi sampai sekarang ayah saya dan ayah Rais tetap menjaga silaturrahim. Kalau habis terima rapor, ayah saya kasih hadiah kepada Rais dengan harapan agar ia terus semangat belajar.
Rais punya tekad ingin sekolah di sekolah para hafidz. Begitu ia pernah mengutarakan niatnya pada ayah saya. Ayah saya jadi mikir, kayaknya sekolah macam itu banyak di Jawa (red: pulau Jawa). Segeralah ia menelponku. Ia ceritakan profil Rais. Rais selain pintar, ia juga punya bakat dalam membaca Al-quran. Prestasi tertingginya adalah menjadi runner-up tilawatil quran se-Kabupaten Bengkalis–Sebuah kompetisi baca Al-quran dengan menggunakan irama nan syahdu–
Jadi ingat dulu saya pernah juara 3 tilawah tingkat propinsi Riau. Lawannya sungguh bertalenta. Saya paham betul prestasi Rais itu luar biasa, karena di Riau, bakat qori di tingkat anak-anak dan remaja sangat melimpah. Ditambah lagi cengkok melayu yang jadi ‘senjata alami’ mereka untuk melantunkan nada-nada yang indah. Kalau Rais bisa menang di Kabupaten, itu artinya ia anak yang berbakat. Ndak mudah bersaing di tingkat seperti itu.
Ayah saya cerita lagi. Ayahnya Rais sebenarnya shalat masih bolong-bolong, pendidikannya agak kurang. Tapi mungkin Allah punya caranya sendiri, keluarganya dititipi Rais sebagai sang pencerah. Ada hope, peluang, potensi besar pada diri Rais. Itu yang dilihat ayah saya. Ayah saya berharap, saya bisa mencarikan informasi sedetil mungkin untuk lanjutan sekolah Rais. Ia ingin jadi hafidz Al-quran. Ia ingin belajar dan mendalami Al-quran secara utuh. Tekad Rais tentu saja bukan tekad yang sembarangan. Ia adalah anak yang fokus dalam belajar dan mengejar impiannya.
Terus terang, pagi ini hati saya bergetar. Ada seorang anak dari keluarga yang kurang mampu, ekonominya morat-marit, yang bayaran sekolahnya hampir selalu ngutang, dan dia bercita-cita mendalami Al-quran. Cita-cita yang sangat fokus. Sudah jarang saya mendengar dan menemukan orang dengan cita-cita seperti itu. Cita-cita Rais yang begitu mulia harus saya tolong untuk segera terwujud. Tak berapa lama lagi ia lulus sekolah di MAN. Mengapa saya tergerak membantu Rais mencarikan informasi sekolah hafidz? Karena anak ini pintar, punya bakat ngaji yang mumpuni, selalu punya hasrat berprestasi, cita-citanya fokus dan jelas.
Ayah saya bilang, tak mengapa bagi Rais jika harus sekolah sambil jadi gharin masjid, atau jadi guru TPA, atau sejenisnya. Yang penting buat dia bisa sekolah mendalami Al-quran. Titik!
Mungkin kiranya teman-teman bisa bantu saya untuk wujudkan mimpi dan harapan Rais untuk jadi hafidz dan mendalami Al-quran sampai ke akar-akarnya? Jika ada peluang, informasi menarik, tentang pendidikan Alquran yang bagus, beasiswa dalam bentuk apapun, sila share di thread ini. Saya yakin, jika niat kita baik, akan selalu ada jalan yang dibukakan Allah.
Sampai sejauh ini, ada 3 institusi yang ingin disasar: Sekolah Hafidz nya Yusuf Mansur (Daqu), Pusat Studi Alquran (http://psq.or.id/), dan pesantren hafidz di Depok (Eltahfidh)
Kalau teman-teman ada alternatif lain, saya sangat terbuka untuk diberi informasi yang bermanfaat. Mohon bantuannya mewujudkan mimpi Rais. Rais si calon hafidz!
Terima kasih sebelumnya.
Kontak saya:
umarat.adlil@gmail.com
cuad_nv@yahoo.com
@pukul5pagi
081318692526
Note: sekarang saya masih proses mengumpulkan dan memetakan calon sekolah hafidz mana yang cocok untuk Rais. Sabtu pagi ini, 20 April 2013, saya survey langsung ke pendiri pesantren Eltahfidh di Komplek Timah Depok. Semoga dapat pencerahan dari sana.