Insight Jauh ke Depan-nya Afiqah

Malam ini (4/2/2016), Manda Andin mengantarkan Afiqah tidur di kamar. Ia menemani Afiqah di kasur sambil cerita-cerita ringan. Afiqah sudah siap memakai baju tidurnya. Ia sudah makan, minum, dan sudah pipis ke toilet. Namun masih kurang satu hal sebenarnya, belum sikat gigi. Itu yang terlewatkan malam ini.

Afiqah tanya ke Manda Andin, “Manda, kalau Afiqah kuliah, Afiqah baru punya adik?”

Manda menjawab, “Nggaklah, kalau Afiqah kuliah, Manda udah tua. Coba itung. Kalau Afiqah kuliah, berarti umur Afiqah 20-an. Berarti Manda umurnya 48 tahun.”

Disanggah Afiqah, “Mungkin 18 tahun kalau Afiqah kuliah.”

“Oh iya ya? Bisa awal kuliah masuknya 18 tahun. Berarti Manda umurnya 46 tahun,” ralat Manda Andin.

“Berarti adikku yang satu SMA, yang satu SMP,” respon Afiqah.

Manda Andin cukup heran. Berarti dia sudah tahu urutan sekolah, urutan umur. Artinya, logika anak ini jalan. Otaknya bisa mikir secara logis.

“Kalau perempuan, lulus kuliah, trus wisuda, trus menikah,” kata Afiqah.

“Kalau perempuan, lulus kuliah boleh kok kerja dulu,” kata Manda Andin memberikan alternatif konsep lain di benak Afiqah.

Dibalas lagi oleh Afiqah,”Kalau laki-laki, lulus kuliah, kerja, menikah, baru punya anak.”

“Sama, perempuan bisa juga kerja dulu setelah lulus kuliah…” kata Manda.

“Nggak…,perempuan lulus kuliah, menikah, punya anak…”

Manda Andin mulai nge-test Afiqah, “Trus, uangnya dapat dari mana?”

“Ya dari suaminya dong,” kata Afiqah. Mukanya serius sekali menjawab pertanyaan tersebut.

“Afiqah tahu itu dari mana?”

Ia cengar-cengir saja, “Hmmmmmm….. dari otak…,” katanya sambil menunjukkan telunjuknya ke kepalanya.

“Beneran ini…darimana tahu konsep itu….” Kata Manda Andin sambil memelas kepo ingin tahu.

“Iya, dari dalam sini, dari dalam otak,” jawab Afiqah.

“Ah, yang benar?” manda Andin sambil terus menggali informasi. Ia penasaran, bagaimana bisa anak 3 tahun berpikir sejauh itu tentang konsep urutan kehidupan seseorang. “Dari Bu guru di kelas kali? Apa dari Bu guru di main peran?” selidik Manda Andin.

“Nggak….,” kata Afiqah sambil senyum-senyum.

Tetap Afiqah menjawab bahwa pemikiran tersebut berasal dari otaknya. “Ada di pikiran sini di dalam,” begitu jawabnya secara lugas.

Saya yang mendengar cerita tersebut merasa terkejut juga. Di saat jelang tidur, Afiqah bisa berpikiran jauh ke depan. Sebuah insight tentang kehidupan masa depan bisa ia bayangkan. Luar biasa menurut saya. Ini obrolan berat sekali.

Kami akan selidiki darimana konsep ini berasal. Bisa jadi dari gurunya, bisa jadi dari teman-temannya. Bisa jadi dari tantenya. Bisa jadi dari Uti-Akungnya. Entahlah. Besok akan kami caritahu darimana informasi itu bisa masuk, dan melekat terpatri di dalam pemikirannya.

Hari ini Afiqah pokoknya dewasa sekali deh. Cara ngomongnya itu seperti orang yang haus belajar. Ia tik-tok ngobrol dengan Manda Andin terus-menerus. Jika kurang puas, ia tanya lagi. Manda Andin sampai bilang begini ke saya setelah Afiqah tidur, “Ini seperti….anakku bukan anakku….Ini beneran ga sih Afiqah? Kok dia tahu konsep-konsep yang kita belum pernah ajarkan (baca: nikah)?” Begitulah keheranan dan penasaran Manda Andin terhadap pembicaraannya dengan Afiqah malam itu.

IMG-20160122-WA0024

Pembelajaran Anak Metode Sentra

Kadang ketika anak menyampaikan pemikiran-pemikirannya, kita selaku orangtua harus bisa bijaksana menanggapinya. Jangan sampai kita terburu-buru langsung men-judge pemikirannya salah. Cari tahu dulu penyebab atau asal-usul mengapa ia bisa berpikiran seperti itu. Kami pasti akan cari tahu, darimana ia bisa punya pemikiran itu. Uniknya di pendidikan Ber-Metode Sentra, meski anak terlihat main-main saja kegiatannya di sentra-sentra tersebut, sebenarnya di saat bersamaan, ia sedang dalam proses download dan instalasi konsep-konsep yang ia dengar dan lihat, yang dipandu oleh guru. Bahkan mungkin tidak dari gurunya saja. Dari temannya juga bisa jadi acuan dan masuk untuk dipikirkan makna dari kejadian-kejadian yang ia amati.

Misalnya bisa dari Sentra Main Peran. Dari sana, bisa jadi saat main peran, konsep-konsep tentang bagaimana peran seorang anak, ibu, bapak, kakak, adik, semuanya bisa terserap dan terinstall di dalam kepala anak, meski ia hanya melihat dan mendengar saja keterangan guru saat main peran. Serpihan-serpihan berupa puzzle tentang konsep kehidupan itu, dimaknai secara mendalam oleh anak dengan Metode Sentra karena itulah inti dari pendidikan: mampu membaca kejadian. “Iqra”. Kejadian bukan sekedar kejadian yang lolos dari pengamatan mata. Kejadian, jika kita jeli melihatnya, bisa jadi suatu pembelajaran yang berharga.

Lalu, jika ada kemungkinan-kemungkinan yang anak yakini saklek harus begini atau begitu, kita bisa luruskan pemahamannya terhadap suatu konsep. Misalnya pada kasus di atas konsep menikah, konsep bekerja antara perempuan dan laki-laki harus diluruskan agar ia tak hanya punya satu perspektif saja.

Perkara insight yang jauh ke depan itu juga dialami Andin saat jadi pengajar di SD Batutis Al-Ilmi di semester I tahun 2015. Waktu itu ada siswa kelas 3 bertanya, “Bu, diperkosa itu apa sih?” Sebagai guru science, Andin tidak reaktif menanggapi pertanyaan dengan topik tersebut. “Diperkosa itu dipaksa melakukan hubungan suami-istri, oleh orang yang bukan pasangan suami-istri,” jelas Andin pada siswanya.

Lalu para siswi malu-malu menanggapi pembicaraan itu. Sementara itu para siswa biasa saja menanggapinya. Andin mengingatkan para perempuan agar tidak berjalan sendiri, kalau ada orang yang mencurigakan atau memaksa, teriak saja. Bisa lari ke tempat ramai. Perempuan juga harus bisa bela diri, pertahankan diri.

Tiba-tiba saja seorang siswa bernama Fajri bilang, “Kalau aku nanti pasti akan lindungi istri aku bu.”

“Oh ya. Harus itu,” respon Andin sambil menelan ludah karena kaget. Anak kelas 3 sudah punya insight jauh ke depan tentang kehidupan berumah tangga dengan tekad yang mulia.

Ada lagi siswa lain yang memang emosinya bergejolak, bilang, “Kalau aku, kuhajar dia (pelaku pemerkosaan),” sambil memperagakan gaya menghantam seseorang. Benar-benar deh. Anak Batutis itu baik yang Bayi, Toddler, Playgroup, TK, dan bahkan SD, selalu punya pemikiran dengan pemaknaan mendalam atas suatu kejadian. Dipikiriiiiiiiin banget.

Kami berdua senang sekali, Afiqah bisa eksplorasi berbagai konsep-konsep yang berputar di dalam otaknya. Meskipun tidak semua pemikirannya tepat, tapi paling tidak, ia berani mengungkapkan apa yang ia pahami. Kami selalu menjunjung tinggi diskusi dua arah. Tak hanya satu arah. Ini sungguh asyik, menjalani dialektika dengan anak yang ikut serta dalam pendidikan Metode Sentra. Anda akan banyak kagetnya.

Ingin ngobrol dengan saya tentang apa dan bagaimana itu Metode Sentra? Silakan kontak saya di 08111170128 atau colek saya di @pukul5pagi

Sampai Jumpa! Baik di darat, laut, maupun udara!

Leave a comment

childhoodoptimizer

"Optimalkan masa kecil anak, agar hidupnya selamat, kelak!"

One's Blog

Ucapan berhamburan - Tulisan akan bertahan

Ollie dan Dunianya

"I read, I travel, and I become"

penjelajahmimpi

Terus menjelajahi mimpi, karena semua berawal dari sini

Chae's Blog

Life begins at the end of your comfort zone

Muhammad Jhovy Rahadyan

Be The Best Of Ourself

Ardisaz

Game Development and Game Industry news in Indonesia

Kiki Barkiah

Ummi diary

Fitri Ariyanti's Blog

Mengolah Rasa, Menebar Makna

DIENG PLATEAU

PARADISE OF CENTRAL JAVA

Febri Photography

Kadang keindahan diawali oleh kegilaan

dinysullivan92

This Is My Life

Tentang Hidup

Hidup sekali, Hiduplah yang berarti..

Seorang Pemuda Pendamba Ridho Ilahi

Pecinta Dzikir dalam Alunan Fikir

Seni Hidup

=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=

Story of Jingga

Biarlah tertulis apa adanya

literasi . seni . lestari

untaian patahan kata bertaut menjadi narasi beresensi

direizz

Just another WordPress.com site

Komunitas Ngejah

Desa Sukawangi - Kec Singajaya - Kab Garut

sihaik

This WordPress.com site is the bee's knees

Azinuddinikrh's Blog

barangkali kau benar, hanya malaikat dan gemericik air lah yang dapat membawaku pergi berlalu

rumah matahari

"sebab tiap kata adalah rumah doa, maka semoga hanya ruh kebaikan yang menjadi penghuninya."

Ayunda Damai

- a bibliophile & learner

Kicau Kaki

Melangkah, memotret, menulis

serbaserbitoyota

information & news

Scientia Afifah

bacalah, dan bertumbuhlah!

Yanto Musthofa

Pengabdian pada bangsa, dedikasi pada profesi, dan segala pikiran serta pengalaman kehidupan adalah harta pusaka yang hilang bila tidak diabadikan. Jangan sia-siakan. Lestarikan dan wariskan dalam buku!

nimadesriandani

Balanced life, a journey for happiness site

Rindrianie's Blog

Just being me

rizasaputra

tempat kuring ngacapruk

Moh Darodjat

Muhammadiyah Gerakanku

Ruli Blogger

Wordpress.com

Faiz' Journey

Mushonnifun Faiz Sugihartanto's Journey

JaTiara

Menulis itu soal rasa bukan hanya tentang tata bahasa

Imaji Tiada Batas!

Hidup sederhana, berkarya luar biasa.

Ridwanologi

Ruang Pandang Ridwan Aji Budi Prasetyo

unspoken mind

if you can't tell, just write

Arip Yeuh!

Harimau berburu, burung terbang, dan protagonis kita ini terus menggerutu

jemari anneo

"LEPASKAN YANG RAGU, GENGGAM YANG PASTI".

RGS no tsubuyaki

dengan semangat Bangun Indonesia!

just a treasure

jika kau bertanya apa hartaku yang paling 'berharga', maka kau sudah menemukannya. :)

Penyukajalanjalan

Jelajahi dunia selagi bisa

Mirna's Blog

My Life, My Story