Umroh Dari Warung Padang Part 1

“Kalau sudah ada niat umroh atau haji, jangan bilang ga ada uang. Jaga niat itu. Nanti Allah yang ngatur uangnya datang dari mana.”

Muka Letih Muka Pasrah Tapi Bahagia Menatap Kabah

Nasehat itu keluar dari mulut seorang ibu pemilik warung Padang di dekat kos-ku di penghujung tahun 2010 lalu. Ibu itu sedang bercakap-cakap dengan pemuda berumur 30 tahunan yang sedang curhat tentang keinginannya untuk umroh dan haji. Namun, si pemuda yang sudah menikah dan punya 1 anak itu, punya kendala finansial. Ia hanya karyawan biasa di pabrik dengan gaji kecil. Ia sempat menyebutkan nominalnya. Karena posisi dudukku menghadap tv sambil baca koran, dan percakapan antara ibu dan pemuda tadi ada di depanku, maka tak sengaja mendengar isi percakapannya. Akhirnya si ibu mengajarkan bagaimana tips mengelola cash flow keuangan keluarga, tentunya dengan hitungan Padang yang konon terkenal jeli-teliti. “Berapa gaji kamu?…pengeluaran buat apa aja…..ini bisa dihemat…itu bisa disimpan…bla bla bla…,” bimbing si ibu warung Padang.

Sepulang dari makan siang, aku seperti terhipnotis. Kalimat “Kalau sudah ada niat berangkat umroh atau haji” selalu tertancap dalam top of mind-ku. “Mengapa orang berpenghasilan kecil, tapi ia kepikiran untuk berangkat umroh atau haji? Kenapa aku yang berpenghasilan lebih beruntung dari dia, tak punya (hasrat) itu? Apa menariknya umroh atau haji di saat muda?” tanyaku pada diri sendiri. Maklum, teman-temanku biasanya kepikiran liburan ke Hongkong, Singapura, Thailand, dan negara-negara lain yang terkenal modern dan indah.

Karena penasaran, aku chatting dengan temanku di Arab Saudi, namanya Kuswantoro. Sahabatku saat di SMA Insan Cendekia itu menerima beasiswa dari King Abdul Aziz University-Jeddah, beberapa bulan sebelumnya. Ia gembira mendengar rasa penasaranku berniat umroh. Ia mendukung sepenuhnya untuk merealisasikannya. Walhasil, kesimpulan dari chatting itu, aku bertekad akan umroh backpacker. Selagi muda, selagi sempat, selagi bergelora, kenapa tak coba? Itu teknik menantang diri sendiri.

Aku segera mempersiapkan diri. Mulailah belajar lagi tentang umroh dan haji. Mulai juga beli segala macam buku umroh dan haji. Hunting buku online, ke pasar buku murah, hingga meminjam buku teman, kujalani. Tak hanya itu, aku juga hadiri pameran haji dan umroh di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran yang sangat ramai dihadiri masyarakat saat itu. Tujuan ke sana hanya satu, ingin mengetahui berapa perkiraan biayanya. Jujur saja, saat itu, uang belum cukup untuk berangkat umroh. Tabungan masih terbatas. Apalagi, aku juga harus pintar kelola uang, persiapan diri untuk menikah.

Sembari belajar ilmu umroh dan haji, aku jalani juga ibadah shalat malam dan shalat Dhuha. Aku percaya, pasti ada keajaiban datang ketika kita meminta langsung kepada pemilik alam. Doa yang paling sering dipinta adalah mohon dibukakan pintu rezeki agar bisa segera berangkat umroh. Kadang hal ini berat aku jalani. Maklum, kerja di tv bisa tanpa jeda. Tapi, di sinilah diuji kesungguhan kita. Misalnya komitmen kuat untuk shalat Dhuha di tengah kesibukan kerja, adalah sebuah tantangan luar biasa. Maka dari itu, biasanya sebelum berangkat kerja, aku sholat Dhuha dulu biar ritme kerja tetap lancar.

Tak butuh waktu lama, doaku terjawab. Sebenarnya tak disangka. Awal tahun 2011, ada sistem insentif baru di tempat kerja. Sejumlah uang yang cukup dipakai buat umroh sudah tersedia di rekeningku tanpa disangka-sangka. “Allah itu baik ya,” begitu ucapku dalam hati. Awalnya memang aku ingin umroh backpacker. Akif Fadli, pengusaha muda di Mekkah yang juga adik kelasku di SMA Insan Cendekia, bahkan telah mengirimkan calling visa dari perusahaannya agar aku bisa umroh backpacker. Aku bahkan sudah datang ke kedutaan Arab Saudi untuk mengurusnya. Namun, karena hingga detik-detik akhir aku tak menemukan tiket pesawat yang murah, akhirnya banting stir menggunakan jasa travel. Maka dicarilah harga paket umroh termurah karena niatku adalah ibadah, bukan menikmati fasilitas yang nyaman.

Bakti Anak Pada Ibu, pasangkan kaos kaki pasca Ibu dari WC

Ternyata, umroh itu luar biasa. Pengalaman spiritual saat umroh bisa dirasakan tiap detiknya. Mulai dari berangkat, saat ambil niat dari miqot, tawaf, sa’i, dan tahallul, semua ada cerita menarik di baliknya. Allah akan mengabulkan apa yang kita pikirkan saat itu, detik itu juga. Suatu ketika, aku terlepas dari rombongan saat tawaf pertama kali. Kami baru datang dari Madinah dan langsung umroh jam 10 malam. Kondisi badan masih belum fit betul setelah menempuh perjalanan 6 jam. Aku juga masih terkagum-kagum melihat Ka’bah. Ketika mendekat ke Ka’bah, aku melihat ada orang berantem, teriak-teriak. Agaknya karena rebutan mencium hajar aswad. Aku terlena. Lupa bahwa tawaf itu isinya berdoa, bukan memperhatikan orang lain. Begitu noleh ke kanan, rombonganku sudah tak ada. Aku terlepas dari rombongan dan sedikit panik bin cemas. Kunci kamar dibawa ketua rombongan. Aku tak tahu nomor telpon jemaah lain, tak tahu di rak nomor berapa tadi menaruh sandal, dan belum hapal rute menuju hotel. Alamak, bagaimana ini?

Di tengah kepanikan, aku berdo’a agar diberikan kepercayaan diri untuk menjalani ritual selanjutnya sendiri. Akhirnya kuberanikan diri bertanya pada petugas (askar) tentang dimana tempat sa’i. Ia memberi petunjuk dalam bahasa Arab. Alhamdulillah cukup mudah kupahami karena dulu sempat belajar bahasa Arab di Assalam-Solo. Aku jalani sa’i sendiri. Di tengah sa’i, aku berdoa lagi pada Allah, agar dipertemukan dengan rombonganku lagi. Doa yang dipanjatkan sudah sangat sungguh-sungguh dari dalam lubuk hati paling dalam. Begitu membuka mata, menoleh ke kiri, aku lihat, ternyata rombongan umrohku sudah ada di sebelahku. Subhanallah. Detik itu juga, dalam kedipan mata doaku dijawab Allah. “Allah itu baik ya,” mungkin kata itu yang paling sering aku ucapkan di tanah suci. Cerita terlepas dari rombongan itu hanya bagian kecil dari sekian banyak cerita seru lainnya.

Sekali datang, pengen lagi lagi dan lagi

Aku melakukan umroh kedua dengan mengambil miqat lagi. Kali ini sendiri saja karena sudah mengatahui medannya. Alhamdulillah semuanya lancar jaya. Aku bahkan bisa berdoa di multazam, tempat paling mustajab untuk berdoa se-antero dunia. Dengan tubuh yang kecil, aku bisa menyelip lebih cepat diantara badan orang Arab dan Afrika yang tinggi besar. Tak lama, tiba-tiba saja multazam sudah di depan mata, dan aku berdoa di sana. Banyak sekali yang aku minta. Semoga Allah berkenan mengabulkannya dalam waktu yang tak terlalu lama. Doa tentang karir, jodoh, rezeki, maut, keluarga, kesehatan, dan semua hal, aku adukan kepada Rabb yang Maha Pemurah.

Ditraktir oleh teman baru dari Niger dan Suriah

"KFC" orang Arab porsinya sangat banyak. Ndak kuku....

Ditraktir Ngopi di Pelataran Masjid Nabawi

Pengalaman umroh perdana ini memang sangat luar biasa. Aku bertemu mahasiswa asal Niger, diajak jalan, diskusi, jalan ke pameran buku, ditraktir ngopi, makan di tempat enak. Di sana juga aku nambah teman beberapa mahasiswa Indonesia. Akif, temanku yang pengusaha, mentraktirku makan di restoran Indonesia. Makanan Indonesia memang terkenal mahal di sana karena bumbunya maknyus. Aku juga nginap semalam di apartemen Akif. Paginya, kami sarapan susu unta. Lezat! Aku juga bertemu teman Arab yang bertitel hafidz (penghapal Al-quran) yang memaksaku mampu menghapal surat Ar-Rahman dalam beberapa jam saja. Pernah juga bertemu dan diskusi dengan personel angkatan udara Pakistan dan ketika berpisah, ia memelukku erat lalu memberikan no telponnya, mengajakku mampir ke Pakistan suatu saat nanti dan ia memberikan makanan khas Pakistan. Aku merasa diperlakukan seperti sudah saudara kandung. Senang-senang-senang sekali. Memang, ada juga kisah menegangkan, miris, kisah sedih, kisah mencekam. Cerita lengkapnya mungkin lebih nikmat dibaca dalam bentuk buku. Semoga bisa terwujud, jika nanti ada penerbit yang tertarik dengan kisah petualangan umrohku.

Sarapan di apartemen Akif

Makan Nasi Lemak Basamo

Buka Puasa Bersama di Masjidil Haram dengan kurna, susu, dan lain-lain

Tgl 21 November 2010 aku berniat umroh, sepulang makan siang dari sebuah warung Padang. Aku masih simpan hasil chat dengan temanku Kuswantoro. Tgl 30 Maret 2011 aku sudah bisa berangkat umroh, dari sistem insentif baru RCTI yang datang tak terduga. Allah memang punya caranya sendiri memanggil hamba-Nya, meski pada saat makan di warung Padang. Sering saat i’tikaf di masjid Nabawi dan Masjidil Haram, aku merenung, tercengang, “Kok bisa ya segampang ini berangkat umroh? Baru beberapa bulan bertekad, lalu sudah dikabulkan, Allah membukakan pintu rezeki, menghantarkanku hadir di rumah-Nya.” Sejak saat itu, aku meyakini frase berikut ini. “Bermimpilah, Maka Tuhan Akan Memeluk Mimpi Mimpimu…” Kejutan tak sampai di sana. Sepulang umroh, aku dapat bonus tahunan dari kantor. Jumlahnya? Mengezuuuutkan! Alhamdulillah. Puji syukur pada Allah.

Berminat coba pergi umroh atau haji? Modalnya mudah saja, kuatkan niat-tekad, keraskan usaha, dan tunggu keajaiban dari-Nya.

Kata orang mirip Lex Luthor (Sehabis Tahallul)

Follow me on twitter: @pukul5pagi, akan diinfokan jika ada tulisan terbaru yang dirilis di http://www.umarat.wordpress.com. Dapatkan hadiah mengejutkan bagi pemberi komentar yang beruntung di tiap tulisan yang dirilis di blog ini.

Jika Anda melihat manfaat dari tulisan-tulisan di blog ini, sudi beritahu rekan sejawat, kolega, kakak, adik, orangtua, handai tauland. Namun jika ada kritikan, sila sampaikan ke saya ke: umarat.adlil@gmai.com

94 responses to this post.

  1. Posted by Kuswantoro Marco Al-Ihsan on September 7, 2011 at 6:09 AM

    bagus, memukau, penasaran sama cerita dukanya,,

    Reply

  2. Posted by Citra on September 7, 2011 at 7:54 AM

    Allah itu memang baik. Manusianya aja yg sering alpa ttg itu.
    “Bermimpilah, Maka Tuhan Akan Memeluk Mimpi Mimpimu…”
    Udah pernah nonton/baca The Secret, Ad?

    Reply

    • Udah nonton sekilas. Kalau diulang-ulang mimpi itu, rasanya semakin dekat pada kenyataan. Tapi usahakan juga kerja keras mencapainya. Insya Allah dipermudah menggapai mimpi-mimpi tsb

      Reply

  3. hua… asik juga tuh umrohnya, kak.. tapi kalau menurut cerita papaku, kak.. haji jauh lebih seru.. lebih rame… hehehee…. semoga mimpi yang lebih besar segera terwujud, Haji…

    amiin…

    Reply

  4. inspiratif bang, keren 🙂

    Reply

  5. Posted by andien garindia on September 7, 2011 at 9:20 AM

    seru kak :p, baca ini jd inget pas umroh kemarin…kapan yaaa bs Q tulis kyk gini…seru jg berbagi cerita umroh, dah jd outline tp g nulis2 hehehe…

    Reply

  6. Posted by dinar novanindar on September 7, 2011 at 9:21 AM

    Hebat deh sahabatku ini ^_^
    Sangat amat menginspirasi banget sekali..

    Reply

    • Terima kasih Dinar kalau terinspirasi. Jangan lupa dicoba ya niat umroh atau hajinya…mampir terus di blogku ya. ajak kakak, adik, saudara, teman, kolega, dll.

      Reply

  7. Posted by Ummu on September 7, 2011 at 9:25 AM

    Pengen juga naik haji.. bareng emak n suamiku… hmm harus bertekad yang kuat ya Ad, doa juga harus kenceng bgt nih kalo usaha udah pollll nih, maklum pns ya segitu-gitu aja kaga ada insentif insentifan macam Aad nih 😀

    Reply

    • Awalnya ndak ada sisten insentif di kantor. Lalu tiba2 ada. merasa ajaib aja pasca berdoa. Tentu usaha tak lupa. Jgn pesimis mu. Bisa saja, dapat promo ke Kedubes Arab Saudi? Siapa tau? Atau lagi jalan2, ditanya orang tentang tanah yang akan dijual di sekitar rumah, lalu tanahnya laku dan Ummu dapat persenan. Kembali ke kalimat pembuka tulisan ini: “Kalau sudah ada niat umroh atau haji, jangan bilang ga ada uang. Jaga niat itu. Nanti Allah yang ngatur uangnya datang dari mana.”

      Reply

  8. Posted by nastiti on September 7, 2011 at 9:56 AM

    habis baca tulisan kamu…jadi kepikiran nabung , meski sedikit2…..lama2 kan jadi bukit ya Ad?
    yup…, ditunggu cerita dukanya….

    Reply

  9. Posted by udin on September 7, 2011 at 12:19 PM

    subhanallah,moga2 a bs jalanin umroh.

    Reply

  10. Posted by nayuliastuti on September 7, 2011 at 12:37 PM

    subhanalloh…Alloh itu memang baik yah…
    smoga aq juga bisa kesana.aamiin

    Reply

  11. Posted by assyaukani on September 7, 2011 at 4:58 PM

    Cerita yang menggugah, 4 thumbs up bang!!

    Reply

  12. Posted by duha on September 7, 2011 at 6:04 PM

    GOOD…GOOD….brooo aku si ada rencana ni brooo sepulang dari sini inza alloh mudah2an di beri umur panjang and rezeki brooo minta doanya juga….pingin umroh brooo…

    Reply

    • Harus ke sana selagi muda bro. Ga usah takut nyasar, ga dapat makan atau terlantar. Orang Indonesia buuuuuuuaaaaanyyyyaaaaaaakkkkkkkk bgt di sono. Jadi ga akan merasa asing di sana. Toleh kiri-kanan, ada orang Indonesia pastinya.

      Reply

  13. Posted by itha hidayah on September 7, 2011 at 9:51 PM

    bisa mengunjungi rumah Allah adl suatu kebanggaan,kepuasan..
    semoga bisa kesana lagi..aamiin

    Reply

  14. Posted by ical on September 7, 2011 at 10:00 PM

    setiap muslim diwajibkan untuk menuanikan haji…dari itu harus ditanamin niat dalam diri untuk melaksanakan haji..prosesnya serahkan pada allah…brapa sih biaya mas bro klo lewat trevel dan backpacker

    Reply

    • Kemaren dapat 13 jt-an. Klo mau nyaman, travel yg hrg 15 jt-an. klo backpacker, dpt tiket pesawat 700 USD PP, bisa hemat. Apalagi punya kenalan di sana. Bisa Rp 10 jt doank kira2 habisnya. Klo haji, saya belum tau. syaratnya backpacker, ada saudara, kenalan, perusahaan yg memanggil kita ke sana (calling visa).

      Reply

  15. Posted by Iman on September 7, 2011 at 10:09 PM

    Good, tks ya Ad, saya jadi terinspirasi…

    Reply

  16. salam, sesama alumni assalaam

    Reply

  17. Posted by Ana Aulia on September 7, 2011 at 11:25 PM

    *Alhamdulillah yaa.. Subhanallah..sesuatu bgt 😀
    Next step, bung..nabung..nabuuuung bwt nikah. Dipilih..dipilih..dipilih jodohnya :p
    Klo aku dl niatnya mo hajiin mama tp….(˘̩̩̩.˘̩ƪ)!

    Reply

  18. subhanallah.. semoga Allah meridhoi ibadahmu kak.. semoga kk bisa menjalankan ibadah haji kelak.. amin..
    mohon doanya ya kak semoga sy bisa seperti itu dan ketemu akif temen sy disana hehe..

    Reply

    • Pasti seru ketemu Akif. orangnya baik hati, tidak sombong, dan mau menolong. Ada juga Adan, Fahmi Machda, Kamiluddin, yg aku temui di sana. Kenal kah?

      Reply

  19. subhanallah.manjada wajada.banyak kisah tentang ini. manjada wajada. untk backpacer kepikiran untuk nyoba di dalm negeri dulu.mash jelek bahasa inggrisnya.itu juga blom terealisasi.yang pasti abis baca tulisan dikau jadi terinspirasi.tidak ada penyesalan membacanya.beruntung dah.jd bung.bung.bung ayo nabung.dikit.dikit nanti jadi bukit.jazakallah khairan katsiran

    Reply

  20. Posted by salmanhabe on September 8, 2011 at 11:30 AM

    koq mirip ilham kurniawan ya… he2

    Reply

  21. Another impressive story. Mengharukan dan sekaligus membenarkan bahwa kalau Allah punya mau maka apapun bisa terjadi, apalagi beribadah ke rumah-Nya. Membuktikan juga banyak keberkahan yang diberikan setelah pulang umroh. Suka banget dengan kalimat “Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Mudah-mudahan, cerita tentang umroh ini bisa terbit dalam bentuk buku ya At. Aaamiiin

    Reply

  22. Iya Insya Allah, selalu support deh 🙂

    Reply

  23. Posted by fadil juragan sandi on September 8, 2011 at 4:50 PM

    bung aad, ini biaya umroh ane.. total cuma Rp1.050.000,- (biaya passport (buat baru), visa, suntik miningitis, + calo passport). plus uang kira2 keluar uang Rp2jutaan buat beli emas madinah (konon katanya bagus).

    penginapan & akomodasi gratis (karena ngikut sama kenalan dari pegawai Kementerian Ag*ma..kekeke), Tiket pesawat juga gratis (fasilitas kantor..kekekeke lagi.). Kapan2 kita umroh backpacker bareng yuk..

    setuju banget sama this quotes:
    “Kalau sudah ada niat umroh atau haji, jangan bilang ga ada uang. Jaga niat itu. Nanti Allah yang ngatur uangnya datang dari mana.”

    betul betul betul…

    Reply

    • Dil. Yuk dil, umroh bareng. Gile betul. Murah meriah u punya budget. Pake beli emas madinah lagi. Memang benar, dengar cerita, emas sana kualitasnya klo dibandingin di sini, agak beda. Bagusan di sana. Harganya jg ok. Kapan kita backpacker dalam negeri dil? atur aja ya. Mumpung belum berkeluarga. hahahaha

      Reply

  24. Posted by Yesitea on September 8, 2011 at 9:59 PM

    “Maklum, teman-temanku biasanya kepikiran liburan ke Hongkong, Singapura, Thailand…” »» Jlep..jlep 😀

    Tulisanny lgsg ‘ngena’ di hati. Patung singa, tembok cina, menara eiffel pst ga bs ksh sensasi semenakjubkan saat qt melihat Ka’bah. Smoga bs merasakan sensasi itu…Amin

    Jd ingat kisah pemuda sederhana yg bs sekolah d luar negeri dg modal passport. Udh prnh dgr? Dy nabung sekian lama dr hsl krjany br cukup bwt bikin passport. Pas ad peluang beasiswa, dy & seorang kandidat lain skornya teratas. Krn dy yg pny passport, jadilah dy yg dpt beasiswany.
    U will when u believe (InsyaAllah)…

    Reply

    • Hehehehe. Yeyen. Baru ingat, ke singapura ya. Hehehehe. Ndak maksud lho yen… Coba ditulis kisah si pemuda itu yen. Bagus tuh. Aku dah pernah dengar dari Yeyen langsung, kan?

      Reply

  25. Posted by Ks Cendekia on September 10, 2011 at 10:46 AM

    Subhanallah…walhamdulillah….wa laaillaha illallaahu, Allahuakbar!
    Takjub, memukau, mengharukan, dan mengesankan. Jalinan silaturrahmi yang sangat baik. Salam dan doaku untuk kalian. Sukses selalu Aat, Kus, dan Akif. Insya Allah, Allah akan mempertemukan kita dalam kebaikan.

    Reply

  26. Subhanallah, this is a very inspiring story Ad! memang jika kita sudah berniat baik, dan bertekad bulat, Insya Allah dimudahkan jalannya..

    DIsebarin lebih luas lagi Ad, buat saudara-saudara yang lain, biar tergugah juga hatinya.. siapa tau nanti jadi ada tulisan ‘dari baca blog ke tanah suci’..

    jangan berhenti saling ngingetin untuk berbuat kebaikan Ad!

    Reply

  27. Pengen agar niatnya “kukuh” tanpa mempertimbangkan hal lainnya. Semoga suatu saat bisa umrah juga with my bunda,always optimist. Nice post ad, di tunggu bukunya 🙂

    Reply

  28. Satu modal yang terpenting => jaga niat!! Allah yang akan mengaturnya..

    hmm, jd termotivasi untuk bisa dan segera berangkat kesana..
    apalagi diiming-imingin cerita kaya begini nih,, hehe..

    Semoga Engkau mengijinkan hamba-Mu berkunjung ke rumah-Mu ya Allah..
    Amiin.

    Reply

  29. Barakallahufiik.

    jadi inget novelnya Buya Hamka–sudah difilmkan, “Di Bawah Lindungan Ka’bah”
    perjuangan ke tanah suci tempo hari berpuluh kali lebih berat dibanding sekarang.
    tapi Subhanallah, jutaan orang selalu berbondong-bondong ke sana tiap tahunnya, tidak pernah surut.

    sekarang sarana sudah jauh lebih memadai, untuk masalah biaya pun sebenarnya bisa terbantu oleh fasilitas yang disediakan bank-bank tertentu.

    jadi,

    “Kapan yaaaa Saya bisa ke sana jugaaaa……..?”

    #NasihatinDiriSendiri

    Reply

  30. Ad, tulisannya bagus sekali… Mudah2an bisa kembali lagi kesana ya? Amin, insyaAllah. Aku pun meniatkan tuk pergi haji sama suami tercinta…
    *duh kok jadi mewek pengen nangis? #terharu

    Reply

    • Alhamdulillah yach.. Subhanallah banget. Maaf mbak Mon, bikin mewek. Ntar ada saatnya bikin ngakak. Nantikan tragedi “pisang Ambon”. #edisingakak.com

      Reply

  31. Posted by Ikhsan nurdianto on September 15, 2011 at 9:00 AM

    Agak tersentil ni brur dengan ide backpaker umroh, krn aku salah satu penghoby backpaker…knp gak terpikir ya?

    Knp lebih memilih umroh bro? Bukannya haji lebih wajib ya? Ato mungkin umroh relatif lebih murah dari haji?

    Thx atas sharingnya bro,

    Salam,
    Ikhsan

    #mencoba kasih comment, yg sblmnya cuman baca

    Reply

    • Pengen juga haji. Tapi blm masuk prioritasku. Maka umroh jadi ajang pemanasan. Pengen tahu aja suasana di mekkah-madinah itu spt apa. Nanti haji sama istri aja, dengan catatan, klo dah dipertemukan Tuhan yang mana istrinya. Gitu masbro…Makasih dah mampir dan komen.

      Reply

  32. Posted by fatimah on September 15, 2011 at 11:37 AM

    The most inspiring words for me:
    “Bermimpilah, maka Allah akan memeluk mimpi-mimpimu…”
    Impianku trbesar adalah mendidik anak2ku mjd hafiz!
    Tetapi stiap kali memanjatkan doa untuk itu, setan sll menggodaku, “Yakin??? Ibunya aja jauh dr title hafizah!!!”

    Stlh bc cerita aad, jd diingatkan, ga ada yg mustahil buat Allah!
    Just ikhtiar, and Allah will show you the way!!!

    Thanx ad! Teruslah menebar hikmah! 🙂

    Reply

  33. ” Berdoalah pada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina “. {QS:40:60}

    Moga Aad disegerakan memeluk doa-doa nya yg lain.:) (jodoh,karier, haji, dll)

    Inspiring Blog 🙂

    Reply

  34. Ceritanya inspiratif Kak Aad! Semoga saya juga bisa umroh dan haji di usia muda.

    Ditunggu buku petualangan umrohnya 🙂

    Reply

  35. Posted by Adit, ELTI on September 22, 2011 at 4:40 PM

    Alhamdulillah, your story inspires me a lot, Jazakallahu khoiron katsiiro for sharing us your journey. Hopely I can do my Umroh and Hajj, soon. Bismillahirrohmaanirrohiim, Pray for me, too, ya At?

    Reply

    • Sure, I pray for u sir. There are so many outstanding experiences in Mecca. Don’t forget to tell your students to visit my blog 🙂 Thank you sir.

      Reply

  36. Posted by nurdin on October 7, 2011 at 8:38 PM

    Subhanallah..setelah membaca blog ini semakin mengencangkan niatku untuk umroh.Labaik Allahuma Yalabaik.

    Reply

  37. Posted by Fitri - Pipiet on October 19, 2011 at 3:02 AM

    Jadi sedihh ka Aad,dr dlu slalu niat Umroh sm klg, tp kepentok sm kesibukan trus,, Insha Allah abis ini,,diniatkan bgt untuk berangkat,,sm klg kecil yang baru nanti..hihihih

    Reply

    • Harus berangkat. Harus pasang niat dari sekarang. Biar Allah yang atur uangnya dari mana. Oia, lanjut ke cerita “Umroh Dari Warung Padang Part 2, 3, dan 4” ya…. Sila dipromosikan ke teman sejawat, rekan, sanak-family, handai taulan, dll. Hehehe

      Reply

  38. Posted by Najmi Anniro on March 10, 2012 at 12:32 PM

    Sempet dpt tawaran baca blog-nya di group alumni ppsdms, baru smpet baca2 sekarang. KEREN BANG! Inspiratif.

    Reply

    • Terima kasih sudah mampir. Silahkan di share link blog saya ke jejaring sosialmu. Sila baca juga tulisan lainnya. Menarik dan bermanfaat Insya Allah

      Reply

  39. Posted by teguh on October 31, 2012 at 10:41 AM

    selamat, anda telah menjadi hamba yang terpanggil, tapi jangan lupa dalam setiap niat akan banyak ujian, disanalah diperlukan kesabaran agar apa yang apa yang diniatkan bukan hanya menjadi mimpi tapi bisa menjadi kenyataan, alhamdulillah.

    Reply

  40. Posted by faris waliyudien ramdhan on November 13, 2012 at 6:21 PM

    ALLAH MAHA BESAR,ALLAH MAHA BERKEHENDAK!

    sesengguhnya hanya orang2 yg dizinkan ALLAH sajalah yg bisa mnunaikan haji walaupun ia dr kluarga pas2an.sebaliknya,orang kaya raya walaupun pnya uang bnyak seandainya ALLAH belum memanggilx,mana mngkin akan trdetik dlm hatix utk berhaji.
    artikel ini memotivasi saya agar sllalu behrap supaya ALLAH mngizinkan sya untuk bertamu ke rumah-NYA.
    pnglman yg sngat luar biasa!!!!!
    mnggetarkan hati……

    Reply

  41. cerita pas dipeluk pilot pakistan tuh nyentuh bgt..terharu yeu..terasa niat ikhlas n tulus dari hati.my
    insyaallah suatu hari kesempatan menunaikan rukun islam k5 terwujud,i,my soul n my son.amiin.
    thanx dah bbagi kisah inspiratif ini.

    Reply

  42. Posted by latifah on December 23, 2012 at 8:16 AM

    niatku umrah dah dari dulu sekali, dan aku yakin akan diperkenankan Allah meski hingga detik ini belum punya tabungan sepeserpun. banyak hal yg membuatku yakin akan kumurahan Allah, banyak hal berbau uang yang bisa kuselesaikan tanpa uang. aku pernah 4hari di singapura hanya bermodal sejutaan. ke belanda hanya modal sepuluh ribu dan sejutaan buat bikin pasport yg punya niatan haji keep in spirit. jangan terpengaruh komentar negatif yg membuat umrah terasa amat sulit. sekedar info, dengan aplikasi pencari tiket semacam skyscanner anda bisa temukan tiket CGK-JED 3jutaan, JED-KUL 1,2jutaan, KUL-CGK 200rban. kalo anda yakin, banyak jalan menuju makkah

    Reply

  43. Posted by ersya on November 8, 2013 at 11:08 AM

    Allohuakbar terinspirasi mas…
    barusan bertemu ibuku agar aku segera mendaftarkan haji,dan aku googling tentang arab saudi, eh ketemu blog masnya.
    ibuku bilang segera daftar haji tapi aku bilang Ibu aku pengen tapi blm ada uang, harus membiayai anak2 untuk kebutuhan sekolah dan kehidupan sehari hari.
    mas kasih tips dong… udah lama pengen banget bisa umroh+haji….
    ini email saya mas ersya_rukhiya@yahoo.com.
    kebetulan saya perempuan kalau umroh backpacker bisa gak ya?

    terima kasih banyak sebelumnya
    semoga Alloh memudahkan jalanku menuju istanaNya, amiiinnn…

    Reply

    • Yang penting niat, tetap berusaha, nabung dan berbuat baik. Keajaiban akan datang sendiri. Sementara itu, pelajari ilmu agamanya. Jadi begitu kesempatan datang, diri kita sudah siap. Untuk backpacker, sebaiknya berangkat bersama muhrim biar aman. Saya belum pernah berangkat backpacker. Namun, jika kamu punya teman di Arab, atau saudara, bisa dapat calling visa dari sana.

      Reply

  44. Posted by Deti Sulasiah on January 31, 2014 at 11:00 PM

    Baru nemu blog ini..
    Smoga nanti saya juga dimudahkan untuk berdoa di multazam… Mohon doanya ya…

    Reply

  45. Posted by ika on February 24, 2014 at 8:14 PM

    Subhanallah..allahuakbar..smg menjadikan pengalaman yg berharga buat kami yg akan mengikuti jejakmu.trimakasih sharingnya

    Reply

  46. Jadi kepengen umrah atau kalau diberi rezki sekalian haji. tapi mau berangkatnya dengan calon istri (isyaalah mei nikahnya), orang tua dan camer sekalin..he.he…bisa g ya..

    Reply

  47. Allah itu baik ya?

    Ya Allah itu porsi kfc nya bikin saya gembira…
    Eh…

    Reply

Leave a comment

childhoodoptimizer

"Optimalkan masa kecil anak, agar hidupnya selamat, kelak!"

One's Blog

Ucapan berhamburan - Tulisan akan bertahan

Ollie dan Dunianya

"I read, I travel, and I become"

penjelajahmimpi

Terus menjelajahi mimpi, karena semua berawal dari sini

Chae's Blog

Life begins at the end of your comfort zone

Muhammad Jhovy Rahadyan

Be The Best Of Ourself

Ardisaz

Game Development and Game Industry news in Indonesia

Kiki Barkiah

Ummi diary

Fitri Ariyanti's Blog

Mengolah Rasa, Menebar Makna

DIENG PLATEAU

PARADISE OF CENTRAL JAVA

Febri Photography

Kadang keindahan diawali oleh kegilaan

dinysullivan92

This Is My Life

Tentang Hidup

Hidup sekali, Hiduplah yang berarti..

Seorang Pemuda Pendamba Ridho Ilahi

Pecinta Dzikir dalam Alunan Fikir

Seni Hidup

=Ketidaksempurnaan Itu Cantik=

Story of Jingga

Biarlah tertulis apa adanya

literasi . seni . lestari

untaian patahan kata bertaut menjadi narasi beresensi

direizz

Just another WordPress.com site

Komunitas Ngejah

Desa Sukawangi - Kec Singajaya - Kab Garut

sihaik

This WordPress.com site is the bee's knees

Azinuddinikrh's Blog

barangkali kau benar, hanya malaikat dan gemericik air lah yang dapat membawaku pergi berlalu

rumah matahari

"sebab tiap kata adalah rumah doa, maka semoga hanya ruh kebaikan yang menjadi penghuninya."

Ayunda Damai

- a bibliophile & learner

Kicau Kaki

Melangkah, memotret, menulis

serbaserbitoyota

information & news

Scientia Afifah

bacalah, dan bertumbuhlah!

Yanto Musthofa

Pengabdian pada bangsa, dedikasi pada profesi, dan segala pikiran serta pengalaman kehidupan adalah harta pusaka yang hilang bila tidak diabadikan. Jangan sia-siakan. Lestarikan dan wariskan dalam buku!

nimadesriandani

Balanced life, a journey for happiness site

Rindrianie's Blog

Just being me

rizasaputra

tempat kuring ngacapruk

Moh Darodjat

Muhammadiyah Gerakanku

Ruli Blogger

Wordpress.com

Faiz' Journey

Mushonnifun Faiz Sugihartanto's Journey

JaTiara

Menulis itu soal rasa bukan hanya tentang tata bahasa

Imaji Tiada Batas!

Hidup sederhana, berkarya luar biasa.

Ridwanologi

Ruang Pandang Ridwan Aji Budi Prasetyo

unspoken mind

if you can't tell, just write

Arip Yeuh!

Harimau berburu, burung terbang, dan protagonis kita ini terus menggerutu

jemari anneo

"LEPASKAN YANG RAGU, GENGGAM YANG PASTI".

RGS no tsubuyaki

dengan semangat Bangun Indonesia!

just a treasure

jika kau bertanya apa hartaku yang paling 'berharga', maka kau sudah menemukannya. :)

Penyukajalanjalan

Jelajahi dunia selagi bisa

Mirna's Blog

My Life, My Story